Tim Rumah Produksi (Maksi) Tebuireng foto bersama usai penayangan film Sakinah di Bali, Jumat (19/4/19). (Foto: tim Maksi)

Tebuireng.online– Film Sakinah karya Rumah Produksi Tebuireng (Maksi TBI) telah menyedot perhatian masyarakat. Setelah penayangan perdana pada Sabtu (13/04/2019) di Pesantren Tebuireng lalu, film garapan para santri ini sudah diminta oleh berbagai pihak untuk diputar di daerah-daerah. Salah satunya adalah Bali.

Pemutaran di Bali dilaksanakan di Balai Dusun Ketapang Muara Pengambengan Negara Jembrana Bali pada Jumat (19/04/2019). Ratusan masyarakat yang diprakarsai oleh Remaja Masjid dan Karang Taruna setempat menonton film yang mengangkat isu perceraian dan pernikahan dini di Jawa Timur itu.

Co Produser Sakinah, Sigit Budi Santoso menjelaskan bahwa Roadshow kali ini memang permintaan langsung warga Pengambengan. “Terlebih karena salah satu aktor utama film ini, Ahmad Celvin, adalah putra desa sini. Jadi kami harus mengiyakan,” ujar pria asal Kebumen itu.

Sigit juga menerangkan bahwa walau diguyur hujan, masyarakat benar-benar antusias dengan animo yang besar untuk menonton film garapan timnya. Apalagi di masyarakat desa, seperti Pengambenan yang cukup jauh dari perkotaan sangat jarang menemukan nonton bersama film dengan layar besar.

“Kami sangat bangga dan berterima kasih telah diundang kemari. Kami sangat diterima dengan baik,” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia juga menegaskan bahwa permintaan nobar film Sakinah telah hampir memadati tanggal di bulan April dan awal Mei sebelum Ramadan. “Selain Bali, kami diundang di Surabaya, Semarang, Malang, Ponorogo, Jogja, Riau, dan berbagai tempat lain. Kami sangat senang film kami diminati oleh orang banyak. Kami bisa sebarkan syiar dakwah ini,” jelasnya.

Permintaan nobar, lanjutnya, akan diliburkan saat bulan Ramadan dan akan menerima permintaan lagi pasca lebaran. “Ya Ramadan kita libur, kalau ada yang minta di bulan Ramadan kita arahkan pasca lebaran saja. Ramadan bulan untuk fokus pendekatan diri pada Allah. Kita Ndak mau ganggu kekhusukannya,” pungkasnya.

Pewarta: M. Abror R
Publisher: RZ