tebuireng.online – Sekitar 215 da’i muda antusias mengikuti Festival Da’i-da’iyah se-Jawa-Bali yang diselenggarakan oleh Kumpulan Da’i Tebuireng (Kudaireng), pada Kamis (26/01/2017). Festival da’i-da’iyah tersebut dihelat dalam tiga tempat yang berbeda, yaitu lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim, halaman utama, dan lantai 2 Masjid Pesantren Tebuireng.
Ustadz Ali Mustofa, Pembina Kudaireng, menyampaikan bahwa tujuan diadakan acara tahunan tersebut antara lain untuk menyiarkan agama Islam, menjalin silaturahmi, dan juga menggali potensi anak bangsa, khususnya dalam bidang dakwah. Dari 215 da’i yang usianya berkisar antara 12-23 tahun tersebut, nanti akan diambil 9 juara dengan kategori Juara Pemenang, Juara Harapan, dan Juara Favorit.
“Yang diharapkan dari Festival Kudaireng ini adalah munculnya da’i yang siap berdakwah untuk masyarakat, bukan hanya da’i TV saja,” imbuh Ustadz Ali Mustofa dalam sebuah wawancara.
Selain itu, ia juga sempat memberikan motivasi pada seluruh peserta saat sambutan selaku pembina Kudaireng dalam pembukaan festifal. “Janganlah mencari ikan, namun carilah pancing. Karena ikan bisa habis dimakan, sedangkan pancing, kita bisa mencari ikan. Jangan mencari piala, namun carilah ilmu. Karena piala banyak di toko, sedangkan dengan ilmu kita bisa mencari piala,” ucap Ustadz Mustofa mengulangi perkataannya saat sambutan.
Salah satu peserta festival da’i-da’iyah se-Jawa-Bali, Layyalin Mumtazah, perwakilan Pondok Pesantren Walisongo Cukir, Jombang, mengatakan, bahwa tujuannya mengikuti acara ini adalah untuk menambah wawasan dan menjadi pemudi yang baik di era globalisasi ini.
Hal serupa diungkapkan oleh Muhammad Aziz Abdul Wafi, peserta festival da’i asal Pondok Pesantren Al-Iman, Kediri. Ketika diwawancarai wartawan tebuireng.online, ia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan soal menang dan kalah dalam festival kali ini. Menurutnya, di dalam persaingan, pasti ada yang menang dan kalah.
Rame ing gawe, sepi ing pamrih, nerimo ing pandum, begitulah semboyan Kudaireng pada festival kali ini. Kudaireng sendiri telah mengukir prestasi selama sembilan tahun di bidang dakwah Islam dan merupakan salah satu organisasi da’i terbesar di Indonesia yang merupakan para santri Pesantren Tebuireng.
Nantinya, peserta akan diseleksi menjadi sembilan finalis yang akan memperebutkan sembilan gelar juara. Acara ini akan ditutup dengan pengajian umum setelah Isya’ yang akan dihadiri oleh KH. Salahuddin Wahid, KH. Latief Badjuri dan KH. Marzuki Mustamar.
Pewarta: Azmy
Editor: Munawara
Publisher: M. Abror Rosyidin