Pengurus Pesantren Tebuireng dan juri Fesdanas membaca doa dalam pembukaan Festival Dai Nasional di halaman Tebuireng. (foto: Likah-tbi3)

Tebuireng.online– Kumpulan Da’i Tebuireng (KUDAIRENG) menggelar acara Festival Da’i Nasional (Fesdanas) pada Kamis (6/2/2025), di halaman Pesantren Tebuireng. Acara ini diikuti oleh peserta yang datang dari seluruh penjuru Indonesia, dengan total 246 peserta yang mengikuti audisi. Dari jumlah tersebut, 80 peserta berhasil maju ke babak selanjutnya.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dibuka dengan penampilan hadrah banjari dari tim Banjari Tebuireng. Pembukaan acara diawali dengan sambutan dari Azmi Ahsantudoni, pembina KUDAIRENG, yang menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas antusiasme peserta tahun ini.

“Ada kemajuan dari tahun kemarin, yang mana tahun lalu hanya ada sekitar 230 peserta yang mendaftar, kini ada 246 peserta yang mendaftar, dan 80 peserta berhasil lolos ke babak berikutnya,” jelas Azmi Ahsantudoni.

Wakil Kepala Pondok Pesantren Tebuireng, Ustadz Mahmud, M.H, dalam sambutannya juga berharap agar pesantren dapat menjadi tempat yang mendukung para peserta dalam proses pembelajaran.

“Semoga Pesantren Tebuireng bisa menjadi proses bagi kalian semua untuk mempersiapkan diri dalam terjun ke masyarakat,” harapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sementara itu, Mudir Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng, Pak Lukman Hakim BA, diberi kesempatan untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara simbolis.

Salah satu penampilan peserta Festival Da’i Nasional di Pesantren Tebuireng. (foto: nabil/tbi12)

“Kami hanya bisa mendoakan, semoga kegiatan ini menjadi amal sholeh dan membawa keberkahan bagi semua, yang terpenting adalah niat kita untuk merawat dan menghormati tamu Hadratussyaikh,” ungkap Pak Lukman.

Salah satu peserta, Hadziqotul Fikriyah, perwakilan dari SMK Darul Dakwah Soko, Mojokerto, mengungkapkan alasannya mengikuti lomba. “Saya mengikuti lomba ini untuk mengasah bakat, mengembangkan kemampuan, dan melatih mental agar lebih kuat dan memiliki dasar keislaman yang kokoh. Yang istimewa, kami juga dapat kesempatan untuk sowan ke Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari,” ujar Hadziqotul Fikriyah.

Pada Festival Da’i Nasional kali ini, ada empat juri yang bertugas menilai peserta lomba, yaitu KH. Nur Hadi (Mbah Bolong), KH. Abdul Jalil Umar, KH. Mukhtar Syafi’i, dan KH. Agus Maulana.

Festival Da’i kali ini dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama adalah babak penyisihan menuju final, diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Sesi kedua adalah babak final, yang menampilkan enam peserta terpilih. Sesi terakhir adalah pengumuman juara lomba dan ditutup dengan mauidhoh hasanah dari KH. Nur Hadi (Mbah Bolong), yang memberikan nasihat berharga bagi seluruh peserta dan hadirin.

Adapun lokasi pelaksanaan lomba dibagi menjadi dua lokasi: peserta dengan nomor urut 1-40 melaksanakan lomba di panggung bawah dengan juri KH. Abdul Jalil Umar dan Kiai Agus Maulana, sementara peserta nomor urut 41-80 berlomba di panggung atas, tepatnya di aula lantai 3, dengan juri KH. Nur Hadi dan KH. Mukhtar Syafi’i.



Pewarta: Albii