Ratusan peserta ikuti studium generale yang diinisiasi oleh Mahad Aly dan Majalah Tebuireng. (foto: ara)

Tebuireng.online— Dalam acara Studium Generale dengan tema “Membincangkan Konsep Slow Living dalam Kacamata Hadis dan Filsafat”, Dr. H. Fahruddin Faiz, menyampaikan pro dan kontra atas keberadaan konsep slow living.

Di depan 290 mahasantri itu, Dosen Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut mengungkap makna dari wacana yang harus dipahami betul dengan implementasinya dalam hidup.

“Dari sisi makna wacana ini bagus, namun dari segi istilah banyak yang masih mempermasalahkan atau kesalahan pahaman. Maka yang benar adalah Just Living yaitu Tenang, mantep dan stabil,” ungkapnya.

Baginya, efek dari hidup yang terburu-buru yaitu merasa hidup ini dangkal (tidak bermakna), overthingking, dan lelah batin atau baperan. Pada kesempatan itu, ia memberi solusi agar hidup tidak terburu-buru dan tidak terlalu lambat;

  1. Mindfulness: yaitu Khusuk, hati yang fokus lurus, sehingga dapat menikmati segala momen-momen yang sedang kita hadapi.
  2. Hidup sederhana: hidup berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
  3. Prioritas: Dahulukan prioritas. Orang yang mempunyai prioritas itu enak, nggak akan bertabrakan dengan yang lain, agar tidak capek.
  4. Frugal living: itu hidup secukupnya, atau sederhana.
  5. Seimbang: keseimbangan idealitas dan realitas sesuai kondisi kita.
  6. Me time

“Apapun peristiwanya, tergantung kita menempelkan maknanya,” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu peserta dalam kegiatan ini memberikan kesan atas partisipasinya dalam mengikuti Studium Generale.

Baca Juga: Mahasantri Berbincang Konsep Slow Living dalam Kacamata Hadis dan Filsafat

“Alhamdulillah, dengan ikut ini menambah wawasan saya tentang slow living, dimana saya sendiri sebagai Mahasiswa Ma’had Aly sebetulnya tertekan dengan kurikulum baru yang berlaku di Ma’had, setelah mengikuti ini lebih terbuka lagi pikiran saya dan lebih menikmati setiap momen yang sedang dijalani ini.” Ujar Muna Zahirotul Naja, Mahasantri semester 5, Mahad Aly Hasyim Asy’ari.



Pewarta: Ara