Ilustrasi Revolusi Industri 4.0

Dalam era revolusi industri 4.0 yang kita alami saat ini, teknologi dan konektivitas semakin maju dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk juga dalam penyebaran dakwah Islam. Dakwah Islam merupakan upaya menyampaikan ajaran agama Islam kepada masyarakat luas dengan tujuan mendekatkan manusia kepada Allah SWT. Dakwah yang sebelumnya terbatas pada kegiatan langsung di masjid atau lewat materi cetak, kini dapat mencapai jangkauan yang lebih luas melalui penggunaan teknologi. Dalam masa revolusi industri 4.0, efisiensi dalam  penyebaran dakwah Islam menjadi sangat penting agar pesan-pesan agama dapat menyebar luas dengan cepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi penyebaran dakwah Islam dalam masa 4.0

Pertama, internet dan media sosial telah menjadi alat yang sangat kuat dalam penyebaran dakwah Islam. Dengan adanya internet, pesan-pesan agama dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas. Website, blog, dan kanal YouTube yang mengulas tentang ajaran Islam telah menjadi sumber pengetahuan agama yang memiliki jangkauan yang luas dan memungkinkan dakwah untuk menjangkau audiens global dalam hitungan detik. Ustadz dan dai dapat menggunakan media sosial untuk berbagi ceramah, khutbah, nasihat, dan konten edukatif lainnya secara langsung kepada jutaan orang di seluruh dunia.

Selain itu, media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, Twitter, dan WhatsApp memungkinkan umat muslim untuk berbagi pengetahuan agama, kajian, dan ceramah dengan mudah kepada banyak orang. Seperti membuat konten video singkat berdurasi pendek yang menjelaskan konsep-konsep agama Islam, membuat kata-kata bijak, hadis, ayat Al-Quran, atau nasihat singkat mengenai agama Islam. Dengan adanya teknologi ini, dakwah Islam dapat mencapai jangkauan yang lebih luas dan mempercepat penyebarannya.

Kedua, penggunaan aplikasi mobile yang menyediakan akses mudah ke Al-Quran, hadis, dan aplikasi literatur Islam lainnya. Aplikasi semacam itu memungkinkan umat muslim untuk membaca dan mempelajari ajaran agama mereka kapan pun dan di mana pun mereka berada, tanpa harus membawa buku secara fisik. Selain itu, aplikasi juga dapat menyediakan fitur seperti alarm adzan, jadwal shalat, dan petunjuk arah kiblat yang dapat membantu umat muslim dalam menjalankan ibadah sehari-hari dengan teratur.

Selanjutnya, media streaming dan podcast telah menjadi platform yang efisien untuk menyampaikan ceramah dan kajian agama. Melalui platform seperti YouTube dan Spotify, banyak ustadz dan cendekiawan muslim dapat membagikan ceramah dan kajian agama mereka secara efektif kepada jutaan orang di seluruh dunia. Media streaming dan podcast juga memungkinkan interaksi dua arah antara pendengar dan pembicara. Pengguna dapat meninggalkan komentar, bertanya, atau memberikan umpan balik langsung kepada konten yang mereka dengarkan. Para dai dapat memanfaatkan interksi ini untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi, atau memberikan penjelasan lebih lajut kepada pendengar, menciptakan hubungan yang lebih dekat antara pembicara dan audiens.  

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Platform-platform ini memungkinkan penyebaran dakwah secara global tanpa batasan geografis. Seseorang dapat mendengarkan ceramah atau kajian agama yang mereka minati, kapan pun dan di mana pun mereka berada. Media streaming dan podcast menjadi sarana efektif untuk mencapai generasi muda yang lebih cenderung menggunakan teknologi digital.

Tak hanya itu, teknologi juga telah memungkinkan terbentuknya komunitas dakwah Islam online yang kuat. Melalui grup-grup diskusi di media sosial atau forum online, umat muslim dapat saling berbagi pengetahuan agama, bertukar pengalaman, dan memberikan nasihat kepada satu sama lain. Dengan menggunakan alat analitik dalam platform media digital, dakwah dapat ditargetkan kepada kelompok tertentu berdasarkan preferensi, demografi, dan minat mereka. Hal ini memungkinkan pengiriman pesan yang lebih relevan dan efektif kepada audiens yang diinginkan.

Dengan menggunakan teknologi dan media digital seperti yang disebutkan di atas, dakwah Islam dapat mencapai audiens yang lebih luas, menyediakan akses yang lebih mudah terhadap informasi dan sumber keagamaan, serta memungkinkan interaksi langsung antara para dai dan umat Islam di seluruh dunia. Ini merupakan contoh efisiensi dakwah Islam dalam era 4.0.

Namun penting juga untuk diingat bahwa teknologi dan media digital hanya merupakan sarana yang harus digunakan dengan bijak dalam konteks dakwah Islam. Penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan tetap sesuai dengan ajaran agama dan bahwa sumber informasi yang digunakan terpercaya dan akurat. 


Ditulis oleh Widia Rohma Aulia, Mahasiswa KPI Universitas Hasyim Asy’ari