Generasi Z juga dikenal sebagai “gen Z”, muncul di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat antara akhir 1990 dan awal 2010an. Dunia maya telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka, memengaruhi cara mereka berkomunikasi, berinteraksi, dan bahkan memahami diri mereka sendiri. Namun, dominasi dunia maya ini juga menimbulkan dilema besar antara kehidupan digital dan realitasnya.
Dunia maya adalah tempat penting bagi banyak anggota Gen Z untuk berinteraksi dan membangun identitas, selain platform untuk berbagi foto dan status. Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X (sebelumnya Twitter) memudahkan ekspresi diri, interaksi komunitas, dan pengakuan. Ini menawarkan rasa koneksi dan dukungan yang seringkali sulit ditemukan dalam interaksi tatap muka.
Generasi Z menggunakan media sosial untuk terhubung dengan teman-teman dan orang-orang dari seluruh dunia. Media sosial memungkinkan mereka untuk mengakses jaringan sosial yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Meskipun mereka memiliki ribuan “teman” di internet, hubungan mereka seringkali lebih buruk daripada saat mereka berbicara langsung. Bahkan orang yang memiliki banyak koneksi online dapat merasa kesepian dan isolasi karena interaksi langsung di dunia nyata memberikan dimensi emosional dan sosial yang lebih mendalam dan autentik, yang seringkali sulit dicapai melalui komunikasi digital semata.
Bagian terpenting dari masalah ini adalah perbedaan yang membedakan identitas dunia maya dari dunia nyata. Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, antara lain, memungkinkan Generasi Z untuk menyajikan diri mereka dengan cara yang seringkali ideal atau dipoles. Pencapaian yang dipamerkan, gambar yang dipikirkan dengan teliti, dan cerita yang disesuaikan untuk menarik perhatian audiens adalah semua elemen yang sering disertakan dalam profil media sosial mereka. Meskipun demikian, kehidupan nyata seringkali tidak glamor dan lebih sulit daripada yang ditunjukkan di layar.
Baca Juga: Memahami Cara Hidup Generasi Milenial, Z, dan Alpha
Perbedaan ini dapat menyebabkan krisis identitas, di mana individu tertekan untuk memenuhi standar yang tidak masuk akal yang mereka lihat di internet. Oleh karena itu, mereka mungkin merasa bahwa gambar yang mereka tampilkan tentang diri mereka tidak sebanding dengan siapa mereka sebenarnya.
Dunia maya dan dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan mental Generasi Z tidak dapat diabaikan. Paparan terus-menerus terhadap gambar, video, dan konten yang dirancang untuk menarik perhatian seringkali menyebabkan tekanan untuk memenuhi standar kecantikan, kesuksesan, dan gaya hidup tertentu. Jika realitas kehidupan mereka tidak memenuhi ekspektasi yang mereka ungkapkan di media sosial, mereka dapat mengalami kecemasan, depresi, dan stres. Selain itu, hal-hal seperti trolling dan cyberbullying memperburuk keadaan mereka, membahayakan kesehatan mental mereka. Sebaliknya, situasi kehidupan nyata menawarkan cara yang lebih sistematis dan realistis untuk mengatasi masalah ini, meskipun ini memerlukan berbagai jenis keterampilan dan bantuan.
Meskipun berbagai data dapat diakses dengan cepat dan mudah di internet, tidak semua yang dikirimkan akurat atau dapat dipercaya. Generasi Z sering mengalami kesulitan menemukan informasi yang penuh dengan berita palsu, hoaks, dan informasi palsu. Kemampuan untuk memilah dan mengevaluasi kebenaran informasi adalah salah satu keterampilan penting yang harus mereka pelajari. Dalam kehidupan nyata, verifikasi informasi memerlukan pendekatan yang lebih hati-hati, yang seringkali melibatkan percakapan langsung dan sumber yang dapat dipercaya. Ada tantangan tambahan untuk menyaring informasi yang relevan dan benar dari berbagai data yang luas.
Mencari keseimbangan antara dunia maya dan realita adalah tantangan besar bagi Generasi Z. Menjaga kesadaran diri dan mengelola waktu sangat penting untuk menghindari dampak buruk ketergantungan pada teknologi. Mereka dapat mengatasi masalah ini dengan belajar keterampilan sosial, menghabiskan waktu offline yang cukup, dan berkonsentrasi pada interaksi tatap muka.
Namun Secara keseluruhan, Generasi Z memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memanfaatkan kekuatan dunia maya sambil tetap konsisten dengan dunia nyata. Mereka dapat mengembangkan cara baru untuk terhubung, belajar, dan berkembang di kedua dunia ini dengan bantuan yang tepat dan pendekatan yang bijaksana.
Penulis: Ayu