Tebuireng.online—Dalam kegiatan Pembekalan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) AMSP dan Magang yang dilakukan oleh Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) disambut antusias dan semangat dari beberapa mahasiswa yang hadir. Acara yang berlangsung pada Kamis (8/8/2024) ini menghadirkan pemateri yang mampu menggugah pengetahuan baru bagi mahasiswa Unhasy.
Hal itu diungkap oleh Filaili Ainun Jariyah, mahasiswa AMSP dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Ia mengaku baru tahu tentang materi yang dipaparkan oleh pemateri yang itu bisa menjadikan wawasan baru olehnya.
“Saya baru tahu loh ini tentang materi seperti ini, jadi tahu sekarang, dan ternyata seru, penyampaian dari pemateri juga nggak kaku jadi nggak ngantuk,” ungkapnya dengan wajah semangat.
Bahkan ia mengaku dari sekarang sudah menyiapkan diri untuk belajar dan menyusun RPP, juga mencari media pembelajaran yang tepat yang nantinya bisa diterapkan saat sudah menjalankan program AMSP.
Salah satu mahasiswa Sistem Informatika, Miftahul Qolbi juga mengungkapkan kesiapannya untuk ikut program Magang ini.
“Sudah prepare mengenai kelengkapan surat pengantar, juga ilmu yang ia ulas kembali, agar siap di tempat magangnya di Kemenag Jombang,” responsnya saat diwawancarai.
Ia juga berharap nanti ditempat magang akan mendapat pengalaman yang banyak, “semoga lebih banyak pengalaman di tempat magang, pengalaman yang seru dan pastinya berkesan yang itu bisa menjadikan pembelajaran bagi saya,” imbuhnya.
Baca Juga: Unhasy Bekali Mahasiswa Siap AMSP dan Magang
Sedikit berbeda dengan pengakuan Risma Mu’assyaroh, dari Prodi IPA yang mengikuti AMSP di sekolah tingkat SMP, ia mengungkapkan ketakutan yang akan dihadapi, “sebenarnya susah mbak kalo mau AMSP itu, tapi kalau kita mau belajar insyaallah bisa kok, jadi dari awal saya sudah mengikuti arahan kampus, mulai ikut pembekalan, mengulas pelajaran yang sudah saya dapat dikampus dan pastinya menyiapkan mental,” ujarnya. Ia juga berharap bisa menjadi seorang pendidik yang baik.
Dari prodi Manajemen Pendidikan Islam juga berharap bisa meninggalkan kesan baik di tempat AMSP nanti, Perdi Dwi Pranata menceritakan seperti apa gambaran saat ia magang nanti, “kalo kami MPI lebih ke administrasi sekolah, staf TU, pengolahan data, perpustakaan, dan tidak diwajibkan bagian mengajar,” ungkapnya.
Setelah mengikuti pembekalan dari kampus, ia mengaku lebih paham akan melakukan apa saat magang nanti, “dan semoga nanti setelah selesai AMSP bisa meninggalkan nama baik, tidak memalukan kampus, bisa berkontribusi dg baik, bisa memberi feedback bagus untuk kampus,” harapnya.
Terakhir ada Helfi Livia Putri, dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang sudah punya tempat pemagangan di RRI Kediri. Ia merasa baru tahu jika ada etika saat magang yang harus dilakukan.
“Abis denger materi tadi jadi tahu etika seperti apa yang harus diterapkan saat magang,” ucapnya. Tak hanya itu ia juga mengeluhkan tentang kesulitan yang dihadapi karna ia magang secara berkelompok, “susahnya itu ngompakin mbak, kan orang banyak, komunikasinya juga, kalo mis dikit malah jadi runyam, ya semoga setelah ikut pembekalan ini semuanya pada sadar akan kedisiplinan saat magang.” Harapnya.
Pewarta: Albii