Akademisi sekaligus Praktisi di bisang AMSP, Dr. Arif Susanto saat mengisi pembekalan AMSP dan Magang untuk mahasiswa Unhasy. (foto: Ayu)

Tebuireng.online– Dr. Moh. Arif Susanto, S.S., M.Hum, narasumber yang didatangkan secara khusus oleh panitia pembekalan MBKM AMSP dan Magang Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) merupakan aktivis dalam organisasi profesi maupun pengembangan diri (PGRI, ATL, HPBI, HISKI, ADOBSI dll). Selain itu, juga aktif sebagai narasumber/tutor dalam kegiatan pengembangan profesi yang diselenggarakan komunitas belajar, dinas pendidikan dan kementerian.

Dalam menanggapi tentang MBKM saat ini, Arif Susanto berpendapat bahwa mahasiswa itu sebenarnya diberi kebebasan untuk memilih magang sesuai passion nya, namun kebebasan itu haruslah kebebasan yang bertanggung jawab.

“Mahasiswa  program studi bahasa Indoensia, suka menulis puisi, biasanya hasil dari menulis itu dijadikan produk kumpulan puisi, jatuhnya terbatas pembaca karyanya. Lalu bagaimana agar keterampilan menulis itu juga bisa bernilai tidak hanya berupa buku kumpulan puisi?” ungkapnya dengan sebuah pertanyaan.

Hal itu menurutnya dalam kegiatan magang mahasiswa tersebut bisa mengambil tempat percetakan umpamanya, dengan harapan keterampilan yang didapatkan bisa diimplementasikan untuk punlikasi karyanya. Contohnya puisi dicetak di kaos, muc, gantungan kunci, dan lainnya. 

“Nah hal semacam itu juga bernilai ekonomi, saya rasa ini menguntungkan ketika mahasiswa ini lulus. Memiliki keterampilan tambahan yang bernilai ekonomi,” terangnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga:

Unhasy Bekali Mahasiswa Siap AMSP dan Magang

Curhatan Mahasiswa Unhasy Usai Ikuti Pembekalan AMSP dan Magang

Beliau juga menjelaskan bahwa kegiatan magang ini dikonversi setara dengan minimal 20 SKS. “Sebenarnya untuk sks di kampus itu tidak terpotong, hanya saja model belajarnya yang diganti karna ini sudah mengikuti kampus merdeka belajar, jadi di akhir itu akan diakumulasikan nilai dari pemagangan dan nilai dikampus,” imbuhnya.

Akademisi di bidang Bahasa dan Sastra itu berharap pada seluruh mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari yang hadir dalam pembekalan ini, “semoga mereka bisa mendapat pengalaman dan pengetahuan yang sesuai dengan program yang akan mereka jalankan selama 3 bulan ini, jadi setelah lulus nanti mereka sudah siap dan tidak kaget didunia kerja, karna kemampuannya sudah di asa saat masih dibangku kuliah,” harapnya saat diwawancarai tim Tebuireng Online.



Pewarta: Albii