ilustrasi cinta: cantika.com

Oleh: Al Fahrizal*

Cinta merupakan fenomena menarik yang terjadi pada manusia. Setiap manusia pasti akan mengalami fenomena ini dalam hidupnya. Karena dengan cintalah hidup ini akan indah dan berwarna. Sebaliknya, hidup akan sesak dan suram dengan benci.

Ada satu pandangan filosofis tentang penciptaan alam semesta yang dikemukakan oleh Empedokles (5 SM), seorang filsuf bermazhab pluralisme asal Sisilia, Itali. Pandangannya mengenai 4 elemen alam semesta akan terpadu dan tercipta karena cinta. Demikian sebaliknya, elemen-elemen tersebut akan terurai karena perselisihan (benci).

Abdurrahman Al-Jami, tokoh sufi sekaligus penutur kisah cinta Yusuf-Zulaikha dalam alegori sufistik, mengatakan bahwa cinta itu Anugrah dan amanah. Maka dari itu dalam pandangan  tasawuf cinta itu masuk dalam ahwal (kondisi manusia) bukan maqom (tingkatan pencapaian manusia).

Maka dari itu, Fahrudin Faiz saat mengisi seminar di Jombang pada (9/9/2023) dalam acara yang diadakan oleh PAC IPNU Kec. Jombang Kota, mengatakan karena cinta itu anugrah, maka cinta adalah amanah. Cinta merupakan anugrah Tuhan kepada manusia, maka cinta harus dijaga, dimanfaatkan, dan diaplikasikan sebaik-baiknya. Proses mengolah cinta itulah yang merupakan amanah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Jatuh Cinta

Siapa saja diantara kita pasti pernah jatuh ke jurang cinta. Barangkali jatuh itu adalah jatuh yang paling indah yang pernah dialami manusia. Ketika melihat teman yang lagi kasmaran, aneh dan juga serasa dunia miliknya sendiri. Tak heran jika ia berani mengatakan, “gunung kan kudaki, lautan kan kusuberangi,” dan sumpah-sumpah dahsyat lainnya. Inilah fenomena jatuh cinta.

Maka dari itu, Syaikh Ibn Qoyyim Al-Jauzy menulis kitab berjudul Raudlatul Muhibbin (taman para pecinta), dalam kitab tersebut Ibn Qoyyim menulis 7 ciri orang yang sedang jatuh cinta.

  1. Al-I’jab (Kagum)

Ciri pertama seorang jatuh cinta adalah decak kagum dalam hatinya. Tersebut namanya saja hatinya akan bergetar, saking dahsyatnya cinta tersebut. Kemudian,

  1. Katsroh Az-Zikr (Selalu teringat)

Orang yang tengah jatuh cinta akan terus terbayang-bayang kekasih yang dicintainya. Bahkan, hanya dengan melihat sendalnya saja sudah mampu membuat pikirannya melayang ke kekasihnya.

  1. Ar-Ridlo (Rela)

Cinta yang sejati memiliki ciri rido, atau rela. Sang pecinta akan dengan suka rela kepada kekasih yang dicintainya.  

  1. Al-Khouf (Takut)

Ciri yang keempat ini tidak perlu diperjelaskan panjang lebar. Karena tidak sang pecinta yang tidak takut akan kehilangan sang kekasih.

  1. Ar-Raja (Berharap)

Sang pencinta akan berharap kebahagian kepada pasangannya. Karena kekasihnya adalah tempat untuk menggantungkan segala kebahagian dalam dirinya.

  1. At-Tazkiyah (Mau berkorban)

Cinta sejati akan menimbulkan sikap rela berkorban kepada pasangannya. Karena ketika ia benar-benar cinta ia tidak segan-segan untuk mengorbankan apa saja demi pasangannya, bahkan nyawanya sekalipun.

  1. Ath-Thaat (Patuh)

Ciri jatuh cinta terakhir yang dituliskan oleh Ibn Qoyyim adalah taat atau patuh. Patuh kepada apa pun yang dikehendaki oleh pasangannya.

Konsep-konsep jatuh cinta yang dituliskan oleh Syaikh Ibn Qoyyim Al-Jauzy di atas bermuara kepada cinta sejati dan cinta yang sesungguhnya, yaitu kepada Sang maha Pecinta, Allah.

*Alumni Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.