Silaturahmi BNPT ke Pesantren Tebuireng, Selasa (20/10). (Foto: Dimas/tebuireng.online)

Tebuireng.online– Ajaran Islam Rahmatan lil A’lamin menjadi salah satu obat bagi perkembangan radikalisme dan terorisme di kalangan umat. Untuk mencapai itu perlu sinergi antara pemerintah dan ulama.

Hal itu menjadi pembahasan utama dalam dialog yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) di Pesantren Tebuireng pada Selasa (20/10/2020). Acara dialog yang bertajuk “Silaturahmi Kebangsaan BNPT RI bersama keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng” ini digelar di gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 03 Pesantren Tebuireng.

“Kami selalu berusaha menyebarkan ajaran Islam yang berpaham Rahmatan lil A’lamin, untuk mengedepankan semangat ukhuwah islamiah, ukhuwah basariyah, dan ukhuwah wataniyah, kepada generasi muda karena kita mengetahui bersama, generasi mudalah yang akan memimpin negara Indonesia di masa yang akan datang,” ungkap Kepala BNPT,  Irjen Pol. Boy Rafly Amar.

Mantan Kapolda Banten 2014-2016 itu juga mengungkapkan terima kasih kepada Pesantren Tebuireng yang telah menerima dan memperbolehkan berdialog rombongan BNPT di Pesantren Tebuireng. Baginya sebuah kehormatan besar dapat diterima bersilaturahmi dan berdialog dengan Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz dan Keluarga Besar Pesantren Tebuireng.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pesantren Tebuireng yang telah menerima baik kedatangan kami beserta rombongan BNPT,” ucapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia juga berharap ke depan, antara BNPT dengan Pesantren Tebuireng dapat mengadakan pelatihan atau kegiatan guna menanamkan semangat nilai-nilai kebangsaan dengan beragama. Ia menganggap pesantren sebagai tolok ukur kondisi keumatan, karena kiai yang dianggap sebagai ulama masih menjadi pusat rujukan umat dalam mencari teladan.

“Untuk itu kami mengajak para alim ulama untuk mencegah radikalisme dan terorisme dengan menggunakan upaya belajar agama sekaligus mencintai Indonesia,” ungkapnya.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menyambut baik ajakan BNPT untuk mengupayakan penangkalan paham radikalisme dan terorisme. Gus Kikin menyebut bahwa pesantren sangat mendukung upaya itu, dengan mengajarkan nasionalisme di kalangan santri sebagai generasi umat Islam Indonesia di masa depan.

“Kami sangat mendukung upaya itu. Santri itu belajar agama sekaligus mencintai negerinya. Bahwa dari dulu pesantren sangat nasionalis dan ikut berjuang memerdekakan negara,” ungkap Gus Kikin.

Pesantren Tebuireng dalam pengajian kitab adabul alim wa muta’allim pula berupaya untuk menanamkan rasa kecintaan nasionalisme terhadap diri santri. Kitab tersebut disusun langsung oleh Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng dan juga pendiri organisasi Nahdlatul ulama

Acara ini hanya dihadiri oleh beberapa civitas Pesantren Tebuireng saja, dengan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Jumlah peserta juga sangat terbatas, dengan memakai masker dan jaga jarak.

Pewarta: Dimas Setyawan