sumber ilustrasi: merdeka.com

Oleh: Albii*

Ada banyak emosi yang terjadi pada diri manusia, setiap hari. Salah satu bentuk emosi itu adalah tertawa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertawa merupakan sesuatu yang melahirkan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya dengan suara berderai. Dalam arti yang lain, tertawa juga dimaknai sebagai ekspresi kebahagiaan yang muncul secara spontan berasal dari dalam diri seseorang tanpa direkayasa. Namun, apakah benar semua orang yang tertawa pasti bahagia?

Akhir akhir ini saya sering melihat orang di sekitar saya mudah tertawa, kemudian saya berpikir apakah itu karena mereka sedang bahagia? Atau malah sedang menutup lukanya? Atau ada hal lain yang membuatnya tetap memilih tertawa? Lalu sebenarnya, baik kah bagi kita tertawa setiap saat? Atau, apakah seringnya tertawa bis membuat kita tidak sehat juga?

Mari kita bayangkan, jika kita kehilangan selera humor dalam diri, semua yang di sekitar kita terlihat biasa-biasa saja, diri kita juga akan merasa hampa, bosan bukan? Seperti yang dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id bahwa tertawa memili manfaat salah satunya adalah dapat meningkatkan respons stres, untuk kemudian menurunkannya. Di waktu yang sama, detak jantung akan meningkat dan langsung menurun seketika. Hal ini dapat menciptakan perasaan yang melegakan dan memberikan sensasi relaksasi.

Selain itu, sebuah studi yang digelar di Inggris mengatakan bahwa tertawa bisa membuat kita lebih berani mengungkapkan suatu hal dengan ceplas-ceplos atau tanpa beban. “Setiap kali Anda tertawa, tubuh melepaskan endorfin yang membuat Anda rileks dan merasa Anda sebenarnya tidak membeberkan banyak hal,” ungkap Alan Gray, ketua penelitian dan asisten peneliti di University College London Institute of Cognitive Neuroscience.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Berbicara tentang hormon endorfin, Medical News Today menjelaskan bahwa hormon endorfin yang secara umum dapat disimpulkan bahwa hormon endorfin adalah bahan kimia yang diproduksi secara alami oleh sistem saraf untuk mengatasi rasa sakit atau stres. Tapi kebanyakan orang menyebut hormon endorfin ini adalah hormon penyebab kebahagiaan dan penghilang rasa sakit, yang di produksi di otak, sumsum tulang belakang, dan banyak lagi dibagian lain tubuh manusia.

Untuk bisa melepas hormon endorfin yang ada di dalam tubuh menjadi sebuah emosi bahagia yang bisa kita lakukan adalah seperti olahraga, meditasi dan tertawa. Jadi selain rasa bahagia yang diperoleh tubuh kita juga menjadi sehat secara alami. Manfaat tertawa bagi tubuh sendiri itu sangat banyak, seperti bisa mengurangi resiko serangan jantung, meningkat kan imun tubuh, membuat tidur nyenyak, dan bahkan bisa menarik perhatian orang disekitar kita.

Beberapa hal  di atas saya rasa cukup untuk memahami bahwa tertawa memiliki dampak positif terhadap tubuh kita. Saking banyaknya manfaat tertawa, bahkan dalam islam, Rasulullah juga pernah berkata, “Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh.” (HR. Ibnu Majah). Ya karna tertawa itu salah satu emosi yang dimiliki manusia, dan juga memiliki manfaat yang banyak, jadi dalam Islam juga diajarkan.

Akan tetapi dalam Islam juga mengingatkan untuk tertawa secukupnya saja, jangan berlebihan karna akan membuat hati manusia menjadi keras. “Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani].

Setelah kita mengetahui tentang manfaat tertawa itu baik sekali untuk tubuh kita, lalu untuk apa lagi kita takut tertawa. Lepaskan semua beban yang ada difikiran kalian semua, agar terhindar dari rasa stres yang mengganggu. Tak perlu hal berat untuk kita bisa tertawa, hal receh disekitar kita itu sudah cukup, seperti nonton video lucu.

Mungkin kita bisa flashback, waktu kecil kita sudah diajarkan untuk tertawa oleh orang tua, lalu mengapa disaat sudah dewasa kita malah lebih sering murung? Sangat disayangkan sekali hal itu, semakin dewasa seseorang semakin turun selera humornya. Tapi itu semua bisa diatasi, dengan cara carilah tempat dan teman yang membawa aura positif agar kita tetap mudah untuk tertawa.

*Mahasiswa KPI Unhasy.