Salah satu suasana reformasi kepemimpinan Orda di Pesantren Tebuireng, Jumat (7/9/2018). (Foto: dokumentasi panitia)

Tebuireng.online- Organisasi Daerah dibentuk di Pesantren tidak hanya sebatas mengumpulkan beberapa santri yang memiliki asal tempat tinggal yang sama, namun hal ini diakui oleh beberapa pengurus Orda bahwa terbentuknya organisasi daerah itu untuk memberikan wadah bagi para santri. Salah satunya adalah mempermudah komunikasi, hubungan baik antar santri, juga sebagai awal para santri diajak untuk memahami dan mempelajari kepemimpinan sejak dini.

“Pemimpin di dunia ini terus berganti dan pemimpin baru itu harus ada. Reformasi seperti ini menciptakan pemimpin yang akan datang dan mempersiapkan diri kita masih remaja untuk bekal latihan,” ungkap Khoirunuha, warga orda Jabodetabek atau OPI DKI JAYA pada Tebuireng Online, Jumat (7/9/2018).

Pesantren Tebuireng, Jumat lalu ramai dengan kegiatan reformasi orda. Para santri memilih tempat masing-masing di lingkungan pesantren yang merupakan tempat kegiatan orda masing-masing. Beberapa tempat yang dijadikan lokasi reformasi ini adalah Masjid Ulil Albabn (MU) Tebuireng, Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah, SMP A. Wahid Hasyim, Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah, dan SMA A. Wahid Hasyim.

Diantara orda yang mengadakan reformasi ini ialah OPI-TH, KSHC, OPI DKI JAYA, HISPA, OPIM, HISMA, dan KSPI. Mereka mengadakan pemilihan pada kandidat dari pengurus baru yakni kelas 11 SLTA. Dihadiri juga para pembina orda dari para ustadz atau pengurus pondok.

Keseruan terasa pada saat sesi tanya-jawab antara warga kepada kandidat. Mereka saling memberikan pertanyaan, keluhan, dan menguji spirit kepemimpinan. Selain itu, ada juga yang memberikan pertanyaan-pertanyaan yang nyeleneh sehingga membuat suasana menjadi seru dan asik diikuti dengan sorakan, tepuk tangan, dan teriakan-teriakan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Adapun kegiatan orda ini memiliki tujuan untuk menjalin tali persaudaraan antar putra daerah, kekompakan antar warga orda, dan bekal di masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan memahami tentang demokrasi.


Pewarta: Seto Galih

Editor/Publisher: RZ