Al-Qur’an Al-Karim Nikmat Terbesar
Al-Qur’an Al-Karim merupakan anugerah dan nikmat terbesar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan malaikat Jibril ‘alahi sallam, kemudian diwariskan kepada umat Islam dari satu generasi ke genarasi berikutnya, agar dijadikan pedoman hidup dan pelajaran utama dalam mengisi kehidupan.
Salah satu upaya menjadikan Al-Qur’an Al-Karim sebagai pedoman hidup dan pelajaran utama, maka setiap umat Islam sangat dianjurkan untuk membacanya setiap saat, minimal sehari sekali harus ada bacaan Al-Qur’an Al-Karim membasahi lisannya. Karena betapa ruginya kalau umat Islam, bilamana harian waktunya lisannya tidak dibasahi dengan alunan bacaan kitab suci Al-Qur’an. Rugi tidak mendapatkan pahala membaca Al-Qur’an Al-Karim, rugi tidak mendapatkan ketenangan, rugi tidak mendapatkan nur –cahaya Al-Qur’an Al-Karim ke dalam lubuk hatinya, rugi tidak mendapatkan anugerah sebagai ahlu Allah di dunia dan rugi tidak mendapatkan syafa’at atau pertolongan di hari kiamat nanti.
Oleh sebab itu, diusahakan setiap ada kesempatan untuk memperbanyak membaca kitab suci Al-Qur’an, lebih utamanya mengikuti alur shalat lima waktu, yang mana sesudah melaksanakan shalat lima waktu, dilanjutkan dengan dzikir dan doa, kemudian sisihkan waktu beberapa menit untuk membaca kitab suci Al-Qur’an. Kemudian pada saat menjelang tidur untuk beristirahat setelah melaksanakan kegiatan harian, maka sisihkan waktu beberapa menit saja membaca satu atau dua ayat kitab suci Al-Qur’an secara istiqamah berikut terjemahannya dan disalin ke dalam buku besar sebagai langkah awal agar mampu memahami isi kandungan kitab suci Al-Qur’an.
Baca Juga: Pengantar Ulumul Qur’an
Ada beberapa informasi melalui kitab suci Al-Qur’an, terkait bahwa kitab suci Al-Qur’an itu merupakan anugerah dan nikmat terbesar bagi umat Islam. Pertama berfungsi mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang benderang dan kedua kabar gembira bagi orang-orang beriman yang mengerjakan amal shaleh akan mendapatkan pahala yang besar, yaitu surga. Hal ini dijelaskan pada firman Allah berikut:
Surah Ibrahim/14 ayat 1 sampai 3,
الٓرۚ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ ٱللَّهِ ٱلَّذِي لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ وَوَيۡلٞ لِّلۡكَٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٖ شَدِيدٍ ٱلَّذِينَ يَسۡتَحِبُّونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا عَلَى ٱلۡأٓخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَهَا عِوَجًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلِۢ بَعِيدٖ
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. ( Q. S. Ibrahim/14 ayat 1 – 3).
Surah Al-Kahfi/18 ayat 1 sampai 3,
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُۥ عِوَجَاۜ قَيِّمٗا لِّيُنذِرَ بَأۡسٗا شَدِيدٗا مِّن لَّدُنۡهُ وَيُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنٗا مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدٗا
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. (Q. S. Al-Kahfi/18: 1 – 3).
Jaminan Kemudahan Mempelajari Al-Qur’an
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan jaminan kepada umat manusia, khususnya umat Islam, yaitu diberikan kemudahan dalam mempelajari kitab suci Al-Qur’an, baik dari isi kemudahan mempelajari bacaan Al-Qur’an Al-Karim, isi kandungan kitab suci Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an Al-Karim dalam kehidupan. Salah satu upayanya adalah istiqamah dalam membaca kitab suci Al-Qur’an dan mempelajari isi kandungannya, menanamkan pada pribadi masing-masing umat Islam, bahwa kitab suci Al-Qur’an merupakan pelajaran utama dalam mengisi harian kehidupan umat Islam. Di mana jaminan kemudahan dalam mempelajari kitab suci Al-Qur’an adalah berdasarkan firman Allah Subhanahu wata’ala pada surah Al-Qamar/54 sampai diulang empat kali, yaitu ayat 17, 22, 32 dan 40,
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Q. S. Al-Qamar/54: 17, 22, 32, 40).
M. Quraish Shihab memberikan penafsiran: “Dan sungguh Kami bersumpah bahwa Kami telah mempermudah Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran, maka adakah yang akan bersungguh-sungguh mengambil pelajaran sehingga Allah melimpahkan karunia dan membantunya memahami kitab suci itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala mempermudah pemahaman Al-Qur’an antara lain dengan cara menurunkannya sedikit demi sedikit, mengulang-ulangi uraiannya, memberikan serangkaian contoh dan perumpamaan menyangkut hal-hal yang abstrak dengan sesuatu yang kasat inderawi melalui pemilihan bahasa yang paling kaya kosa katanya serta mudah diucapkan dan dipahami, populer, terasa indah oleh kalbu yang mendengarkannya lagi sesuai dengan nalar fitrah manusia agar tidak timbul kerancuan dalam memahami peasannya.(Shihab, 463: 2003).
Baca Juga: Peranan Wahyu Pertama dan Terakhir dalam Kehidupan Umat Islam
Wahbah Mushthafa Az-Zuhaili memberikan uraian: “Sungguh Kami benar-benar telah menjadikan Al-Qur’an mudah untuk dihafal, memudahkan lafazhnya untuk diucapkan dan memudahkan maknanya untuk dipahami bagi orang yang menginginkannya. Itu semua supaya manusia bisa senantiasa ingat, sadar, mempelajari, dan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an. Adakah orang yang mau mengambil nasihat dari nasihat-nasihat Al-Qur’an serta mengambil pelajaran dari pelajaran-pelajarannya? Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, perenungan, dan nasihat karena isinya yang penuh dengan nasihat-nasihat serta keterangan-keterangan yang sangat jelas, meyakinkan, mencukupi dengan lengkap dan komplet.(Az-Zuhaili, 170: 2005).
Dalam referensi lainnya didapat informasi: “Sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu penjelasan-penjelasannya dan keterangan-keterangannya untuk pelajaran, bagi orang yang ingin mempelajarinya, mengambil pelajaran dan nasihat-nasihatnya dari Al-Qur’an. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran, nasihat-nasihatnya, dan mencari kebaikan dari penjelasan Al-Qur’an”. (Ath-Thabari, 128: 1995). Dan demi Allah, sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu bagi umatmu, sesungguhnya Kami turunkan Al-Qur’an dengan memakai bahasa mereka (Arab) agar diambil sebagai pelajaran. Maka adalah orang yang mau mencari ilmu dari atas penjelasan-penjelasan Al-Qur’an tersebut.” (Nawawi, 381: 2020)
Dari beberapa penjelasan ahli tafsir di atas, memberikan informasi bahwa kitab suci Al-Qur’an merupakan pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari, dan diberikan jaminan langsung oleh Allah Subhanahu wata’ala yang menurunkannya, yaitu kemudahan dalam mempelajarinya, baik dari sisi tata cara membacanya, memahami isi kandungannya dan mengamalkan kandungannya dalam kehidupan.
Penulis: Dr. H. Otong Surasman, MA., Dosen Ilmu dan Tafsir Al-Qur’an di Pascasarjana PTIQ Jakarta.