Oleh: Almara Sukma*

Shalat merupakan ibadah yang hukumnya fardhu ain bagi orang Islam yang mukallaf dan sudah baligh (dewasa). Macam-macam shalat yang difardhukan dalam satu hari ada lima, yaitu: Dhuhur, ashar, magrib, isya’, dan subuh.

Dasar disyariatkan sholat fardhu adalah ayat Al-Qur’an surat An-nisa ayat 103:

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain dasar ayat Al-Qur’an, dasar disyaratkan shalat fardhu juga di jelaskan dalam hadis Rasulullah Saw:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: بني الإسلام على خمس : شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله و إقام الصلاة وإيتاءالزكاة والحخ و صوم رمضان. (متفق عليه)

Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda: “Islam dibangun atas lima dasar, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.

Dari lima shalat yang difardhukan di atas mempunyai waktu masing-masing, di antaranya:

Waktu Shalat Dhuhur

Waktu shalat dhuhur dimulai saat matahari tergelincir dan berakhir setelah bayangan setiap sesuatu berukuran sama dengan aslinya ditambah bayangan yang muncul saat matahari tergelincir.

Waktu Shalat Asar

Permulaan waktu asar adalah adanya kelebihan bayangan dari bayangan yang sama dengan bendanya. Akhir waktu asar secara ikhtiar adalah saat panjang bayang-bayang suatu benda mencapai dua kali lipat dari benda aslinya. Sedangkan secara jawaz waktu asar berakhir ketika matahari terbenam. Dalil yang menunjukkan waktu asar adalah:

 حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ ، عَنْ مَالِكٍ ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، وَعَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ ، وَعَنِ الْأَعْرَجِ يُحَدِّثُونَهُ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” مَنْ أَدْرَكَ مِنَ الصُّبْحِ رَكْعَةً قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ، وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ “.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang sempat mengerjakan satu rakaat sholat subuh sebelum matahari terbit, maka ia tetap mendapati shalat subuh (di dalam waktunya). Barangsiapa yang sempat mengerjakan satu rakaat sholat asar sebelum matahari terbenam, maka ia telah mendapati sholat asar (di dalam waktunya).” (HR. Bukhori)

Waktu Shalat Maghrib

Waktu shalat magrib itu hanya satu, yaitu mulai matahari terbenam ditambah beberapa saat untuk mengumandangkan adzan, berwudhu, menutup aurat, shalat magrib, dan shalat lima rakaat.

Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Syafi’i dalam qoul Jadidnya. Sedangkan dalam qoul qodimnya ia berpendapat waktu shalat magrib itu memanjang hingga hilangnya awan merah.

Selain itu dijelaskan juga dalam hadis Nabi Muhammad Saw:

أنه صلى الله عليه وسلم قال: وقت صلاة المغرب مالم يغب الشفق (رواه مسلم)

Sesungguhnya Rosulullah Saw, bersabda: Waktu shalat Maghrib adalah selama awan belum menghilang.” (HR. Muslim)

Waktu Shalat Isya

Permulaan waktu isya adalah hilangnya awan merah. Akhir waktu ikhtiyar shalat isya adalah sepertiga malam. Sedangkan akhir waktu jawaznya adalah sebelum terbit fajar kedua.

Dalil yang menunjukkan waktu shalat isya adalah apa yang diriwayatkan oleh imam Muslim dan yang lainnya:

عن ابي قتاده رضي الله عنه أنه صلى الله عليه وسلم قال: أَمَا إِنَّهُ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفْرِيطٌ، إِنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلَاةَ حَتَّى يَجِيءَ وَقْتُ الصَّلَاةِ ا

Dari Abu Qotadah r.a. sesungguhnya Rasulullah Saw, bersabda: “Ingatlah bahwa sesungguhnya tidak ada kelalaian pada orang yang tidur. Sesungguhnya lalai itu terdapat pada orang yang tidak mengerjakan sholat sampai datang waktu shalat berikutnya.”(HR. Muslim)

Waktu Shalat Shubuh

Permulaan waktu shalat shubuh adalah munculnya fajar kedua. Akhir waktu ikhtiyar shalat shubuh adalah munculnya suasana remang-remang. Sedangkan akhir waktu jawaznya adalah munculnya matahari.

Dalil yang menjelaskan tentang waktu shalat shubuh adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Musa Al-Asy’ari seperti yang telah kami kemukakan di depan.


Sumber: Matan Ghoyah wa Taqrib


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari