Alumni Pesantren Tebuireng, Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag. resmi dilantik oleh Menteri Agama RI menjadi Rektor UIN Malang pada Jumat (28/07/2017) di Kantor Kemenag RI Jakarta. (Sumber Foto: MalangTimes),

Tebuireng.online– Alumni Pesantren Tebuireng Jombang kembali mewarnai khazanah pendidikan tinggi Indonesia. Kali ini, Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag. resmi dilantik oleh Menteri Agama H. Lukman Hakim Saifudin sebagai Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2017-2021 pada Jumat (28/7/17) di Kantor Kementerian Agama RI Jakarta.

Dalam sambutannya, Ia mengatakan pada kepemimpinannya yang menjadi titik fokus adalah memperkuat sumber daya manusia, termasuk mendorong lahirnya para guru besar. Selain itu juga memperkuat kemampuan akademis dan keterampilan mahasiswa.

“Untuk dosen yang sudah bergelar doktor (S3), diharapkan untuk segera mengajukan diri menjadi guru besar,” kata Prof. Haris, sapaan akrabnya pada Jumat (28/7/17) sebagaimana dilansir MalangTimes.

Prof. Abdul Haris sendiri adalah alumnus SMA di A. Wahid Hasyim Tebuireng Jombang pada tahun 1982 dan hingga sekarang menjadi dosen di Pascasarjana Unhasy Tebuireng.

Prof. Abdul Haris yang kini juga menjabat sebagai Ketua PW LP Ma’arif NU Jawa Timur 2013-2018, mengatakan akan membentuk mahasiswa yang berkarakter islami, sebagaimana bidang yang digelutinya yakni pendidikan Islam.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Mahasiswa yang selama ini digembleng dengan ma’had akan diperkuat lagi keilmuannya,” imbuh pria kelahiran Lamongan, 21 Oktober 1962 itu.

Di UIN Malang sebenarnya Prof. Abdul Haris bukanlah orang asing. Sebab Ia merupakan alumni UIN Malang. Hanya saja selama ini dirinya mengabdi di UIN Sunan Ampel Surabaya. Karenanya, sebagai orang baru di lingkungan UIN Malang, dirinya akan segera beradaptasi dan tentu saja tawadlu kepada guru-gurunya.

“Saya ini bisa dibilang orang baru. Namun, saya punya banyak guru di UIN Malang. Karenanya, di UIN Malang saya akan memposisikan diri sebagai murid,” pungkas Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya itu.


Pewarta ulang: Rif’aruZ Zuhro

Sumber: MalangTimes dan pwnu.or.id