Tebuireng.online— Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mohammad Mahfud MD berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Ahad (1/7/2018). Kehadiran Mahfud di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dalam rangka memenuhi undangan menjadi pembicara pada Halaqah Nasional Pengasuh Pesantren yang digelar oleh Majelis Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I).
Dalam Halaqah tesebut, para ulama membahas tentang Pesantren dan Pemberdayaan Ekonomi Umat yang di gelar di Aula Gedung KH. Yusuf Hasyim lantai tiga Pesantren Tebuireng. Usai acara, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu melanjutkan agenda bersilaturahmi ke kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahudin Wahid (Gus Sholah).
Mahfud juga menyempatkan ziarah ke makam Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia ziarah ke makam ketua umum PBNU tiga periode itu, bersama Gus Sholah dan Rais Am Syuriah PBNU yang juga Ketua Majelis Ulama (MUI) Pusat, KH Ma’ruf Amin, dan Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH. Kholil Nafis.
Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini, nampak khusyuk berdoa di depan makam cucu pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) yaitu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari itu.
“Saya tentu juga mendoakan Indonesia supaya damai menghadapi tahun politik,” ujarnya kepada wartawan usai berziarah.
Di samping itu, Mahfud juga menyatakan bahwa Indonesia sedang menghadapi tahun politik. Biasanya kalau politik bergolak, sering terjadi benturan ego antar kelompok. Karenanya, Mahfud berharap, muncul Gus Dur-Gus Dur baru yang mampu mendinginkan dan selalu mencari jalan tengah dalam setiap konflik yang terjadi. Sehingga dapat meredamkan gesekan politik yang terjadi.
“Semuanya masuk perseneleng empat, keras dan cepat serta panas. Kalau sudah begini ingat Gus Dur. Prinsip kebersatuan dalam perbedaan selalu diutamakan oleh beliau,” kata Mahfud di komplek pemakaman Gus Dur, Tebuireng.
Usai tahlilan dan berdoa di makam, Mahfud diajak foto bersama oleh para peziarah yang. Pria kelahiran Sampang ini pun dengan ramah meladeni ajakan selfie peziarah.
Pewarta: Roni
Editor: Fitrianti Mariam Hakim
Publisher: M.Abror Rosyidin