Puluhan santri dan pembina dari Tebuireng cabang 18, Pekalongan silaturahmi ke Pesantren Tebuireng Jombang. (foto: rizal)

Tebuireng.online– Pondok Pesantren Pododadi Tebuireng cabang ke-18 yang terletak di Pekalongan, Jawa Tengah ziarah dan silaturahmi ke Tebuireng pusat pada Selasa (26/12/2023).

Rombongan yang berjumlah 51 orang ini hadir dengan menggunakan jetbus dari Jawa Tengah. Maksud dari silaturahmi ini sendiri ialah memberikan motivasi kepada para santri untuk lebih giat dalam menuntut ilmu dan mondok di Tebuireng.

“Kita ke sini untuk ngaji, belajar, dan meminta motivasi arahan agar sergep,” ujar KH. Masykur Chadlirin, ketua yayasan Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari Tebuireng ke-18.

Kedatangan mereka ke Pesantren Tebuireng disambut langsung oleh sekretaris utama Tebuireng, Gus Ghofar bersama pengurus lainnya.

“Yang terpenting dalam mengelola pesantren itu rumusnya adalah kebersamaan. Bersama antara pengasuh, masyarakat, dan yayasan. Kemudian, tidak ada yang punya kepentingan pribadi, semuanya hanyalah kepentingan lembaga,” ungkap Gus Ghofar saat sambutan mewakili pengasuh Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Santri Tebuireng cabang 18, Pekalongan foto bersama pimpinan Pesantren Tebuireng Jombang. (foto: rizal)

Dalam rangkaian acara, turut diisi motivasi dari Mudir bidang Pembinaan Pondok, H. Lukman Hakim, terkait pengelolaan manajemen pesantren.

“Pesantren itu bukan untuk mendapatkan penghasilan atau bisnis. Tetapi pesantren adalah wadah untuk meningkatkan ketaqwaan diri kepada Allah. Jadi jangan dikira mudah mendirikan pesantren, berat,” ujarnya kepada pengurus pesantren yang diresmikan dua tahun belakangan tersebut.

Dr. Anang Firdaus, selaku sekretaris Dewan Masyayikh Tebuireng juga mengatakan bahwa Kiai Hasyim itu sangat peduli sekalian tentang pendidikan. Beliau mondok keluar rumah itu sejak usia 14/15 tahun. Sebelumnya beliau juga sudah mondok di Keras dan di Gedang. Maka, adik-adik ini harusnya juga bisa mewariskan semangatnya KH. Hasyim Asy’ari.

“Salah satu yang menjadi perhatian ulama dan khususnya Kiai Hasyim adalah ikhtiar memperbanyak madrasah berbasis islam. Selain itu, kyai Hasyim secara nonformal juga mendorong santrinya untuk membuka pesantren sendiri, bahkan beliau juga menitipkan santrinya ke pesantren yang didirikan oleh santri-santrinya agar bisa segera beroperasi,” ungkapnya.

Terakhir, pimpinan yayasan Pondok Pesantren Pododadi Tebuireng 18 juga menyampaikan permohonan kehadiran Pengasuh Tebuireng pusat saat acara halal bihalal nantinya, yang akan diisi oleh peresmian pondok tersebut secara nonformal.

Pewarta: Fahrizal