Lingkungan kantin di SMPN 1 Diwek terlihat bersih tanpa sampah plastik.

Tebuireng.online- SMP Negeri 1 Diwek Jombang merupakan sekolah Adiwiyata Mandiri sejak tahun 2007, Adiwiyata tingkat provinsi tahun 2008, dan Adiwiyata tingkat nasional tahun 2012. Adiwiyata mandiri di lingkungan SMP Negeri 1 Diwek ini merupakan sekolah peduli lingkungan dengan menerapkan zero plastic.

“Bahwasannya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih tanpa adanya sampah plastik yang pertama dilakukan yaitu kerja sama yang solid, satu visi dan misi serta tujuan dan aturan yang dibuat untuk dijalankan oleh semua warga sekolah,” ujar Ibu Yuni Astuti, S.Pd selaku Waka Kurikulum SMP Negeri 1 Diwek saat diwawancarai mahasiswa AMSP UNHASY.

“Agar kegiatan berjalan dengan baik, maka dibentuk polisi lingkungan di setiap kelas. Polisi lingkungan bertugas mengawasi lingkungan sekitar kelas agar terhindar dari sampah plastik. SMP Negeri 1 Diwek juga mempunyai mata pelajaran yang tidak dimiliki oleh sekolah lain yaitu PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) yang diajarkan oleh guru setiap mata pelajaran. Misalnya pelajaran Bahasa Indonesia terdapat teks  prosedur, maka guru mata pelajaran tersebut harus mengintegrasikan di mata pelajarannya masing-masing seperti membuat tas dari plastik, bunga dari gelas plastik, dan lainnya yang berhubungan dengan sampah plastik. Mata pelajaran tersebut bertujuan untuk memantapkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan hidup dan memberi pemahaman kepada siswa bahwa plastik sangat sulit untuk terurai,” sambungnya.

Ibu Sunarini, S.Pd mengungkapkan, “Zero plastik diterapkan di kantin maupun di koperasi sekolah supaya tidak ada yang menggunakan plastik, semua diganti dengan kertas sebagai bungkus makanannya dan untuk minum menggunakan gelas kaca,” katanya. Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap bumi, mengingat sulitnya sampah plastik terurai oleh tanah hingga puluhan tahun lamanya.

“Pengelolaan sampah plastik dan kertas sangat terarah. Sampah daun diolah menjadi pupuk kompos, kertas sobekan yang diolah menjadi bubur kertas kemudian dijadikan kertas baru, dan sampah plastik didaur ulang menjadi kerajinan tangan. Penanganan sampah lainnya di SMPN 1 Diwek yaitu terdapat bank sampah yang apabila sampah berbentuk kertas ataupun botol bisa ditukarkan menjadi uang,” ucap Kaur Humas SMP Negeri 1 Diwek ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Program yang diadakan oleh sekolah yakni zero plastic merupakan program yang sangat bagus dan bisa membentuk kepribadian siswa SMP Negeri 1 Diwek yang lebih bertanggung jawab dan lebih peduli pada lingkungan sekitar karena kebersihan sendiri juga termasuk sebagian dari iman,” ungkap salah satu siswa.

Program zero plastic, menurutnya, sangat berdampak baik bagi siswa siswi SMPN 1 Diwek, para siswa siswi sekarang banyak yang membawa bekal nasi dan minum dari rumah. Hal ini merupakan wujud dukungan siswa siswa SMPN 1 Diwek terhadap program zero plastic yang ada di sekolah.

“Berharap kepada seluruh warga sekolah untuk mempertahankan kegiatan zero plastic ini, sadar akan bahaya sampah plastik dan semoga kegiatan terus berlangsung sampai kapanpun. Serta membawa botol minum dan makanan dari rumah dengan kotak makan akan lebih bersih dan mengurangi sampah plastik,” pungkasnya.

Pewarta: Kelompok AMSP UNHASY Prodi PBSI