Foto: Ghunniyatul Karimah

Seputar Masalah Tobat

Tidak Diterimanya Tobat Sebab Memakan Makanan yang Haram

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hai Ali, tobat orang yang bertobat itu tidak berguna, kecuali disertai dengan membersihkan perutnya dari hal-hal yang haram, dengan memperbaiki usahanya.”

Seputar Nasihat Orang yang Pandai Namun Tidak Bertakwa

“Hai Ali, seorang alim (pandai) yang tidak bertakwa kepada Allah, nasehat-nasehatnya di hati orang-orang, bagaikan tetesan air hujan ke telur burung unta dan batu yang halus (tidak dapat meresap ke dalam).”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Seputar Orang-Orang yang Menjauhi Ulama

“Hai Ali, jika orang mukmin selama empat puluh hari tidak menghadiri majelis ulama, maka hatinya akan menjadi keras dan gampang terjerumus pada perbuatan dosa-dosa besar, karena ilmu adalah dapat menghidupkan hati,”

Adzab Allah atas Orang yang Kaya yang Tidak Bersedekah dan Orang Alim yang Fasik

“Hai Ali, sesungguhnya Allah tidak segan menyiksa orang kaya yang menjadi pencuri dan orang alim yang fasik.”

Seputar Memelihara Lisan

Larangan Mencela Orang Lain

Nabi SAW bersabda, “Janganlah kamu mencela seseorang, sebab sesuatu yang ada pada orang itu. Karena, setiap daging itu pasti ada tulangnya (tiada orang yang sempurna, tannpa cacat). Dan ghibah itu tidak ada kafaratnya, kecuali meminta ridha dan maaf kepada yang bersngkutan.”

Tingkat Bahaya Lisan

“Hai Ali, Allah tidak menciptakan sesuatu pada ragam manusia yang lebih utama dari pada lisan. Ia dapat membuat orang masuk surga dan dapat menyebabkan masuk ke neraka. Karena itu, jagalah lisanmu, sesungguhnya dia adalah bagaikan anjing gila.”

Larangan Melaknat

“Hai Ali, janganlah engkau melaknat seseorang muslim atau binatang, karena laknat itu akan kembali kepada dirimu sendiri.”

Seputar Malu

Tanda-tanda Sifat Malu

Nabi saw. Bersabda, “Hai Ali, pengalaman agama itu semuanya terpusat pada sifat malu. Malu adalah menjaga kepala dan apa saja yang ada padanya, serta  me njaga perut dan apa yang ada padanya.”

Seputar Masalah Wara’

Wara’ adalah Tanda Kesempurnaa Iman

Nabi SAW bersabda, “Hai Ali, tidaklah sempurna agama seseorang yang tidak takut kepada-Nya,  tidaklah sempurna akal pikiran seseorang yang tidak dapat menjaga diri, tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak wara’, tidaklah sempurna ibadah seseorang yang tidak punya ilmu, tidak disebut sebagai sifat baik orang yang tidak gemar sedekah, tidaklah disebut orang yang amanah orang yang tidak dapat menyimpan rahasia, tidaklah disebut orang yang tobat seseorang yang tidak mendapatkan petunjuk, dan tidaklah disebut sebagai orang dermawan seseorang yang tidak memiliki rasa malu.”

Kecaman Bagi Orang yang Tidak Wara’

“Hai Ali, barangsiapa yang tidak wara’ dari kemaksiatan, maka baginya lebih baik mati dari pada hidup, karena sesungguhnya dalam hatinya tidak ada iman.”

Pengertian Wara’ yang Sesungguhnya

“Hai Ali, pangkal dari sikap wara’ adalah meninggalkan keharaman dan meninggalkan sesuatu nyang diharamkan oleh Allah, dan pangkal kemuliaan adalah meninggalkan kemaksiatan.”

Nilai Akhlak

“Hai Ali, sesungguhnya seseorang itu dapat mencapai derajat orang yang berpuasa, jihad fi sabilillah dengan akhlak yang baik.”

Murah Senyum

“Hai Ali, jadilah engkau orang yang selalu bermuka manis dan berseri-seri, sebab Allah sangat mencintai orang-orang yang bermuka manis dan membenci orang-orang yang bermuka masam, cemberut dan galak.”

Diam

“Hai Ali, pangkal ibadah adalah diam, kecuali dzikir pada Allah SWT.”

Pengaruh Banyak Tidur dan Pengaruh Banyak Dosa terhadap Kematian Hati

“Hai Ali, banyak tidur itu menyebabkan hati menjadi mati dan dapat menghilangkan cahaya muka. Sedangkan banyak dosa itu juga menyebabkan hati mati dan menimbulkan penyesalan yang tiada henti.”

Syukur dan Sabar

“Hai Ali, barangsiapa yang dikaruniai nikmat oleh Allah lalu bersyukur, diuji oleh Alah lalu sabar, dan berbuat dosa lalu mohon maaf, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia suka.”

Larangan Terlampau Senang

“Hai Ali, janganlah kamu berlebihan dalam suka cita, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang bersuka ria. Hendaklah kamu banyak sedih dan prihatin, karena sesungguhnya Allah menyukai setiap orang sedih dan prihatin.”

Seruan Menghargai Waktu

“Hai Ali, setiap hari berganti pasti ia berkata, hai anak Adam aku adalah hari yang baru yang akan menjadi saksi amal perbuatanmu. Oleh karenanya renungkanlah apa yang telah kamu kerjakan.”

Seputar Kehinaan di Dunia

Larangan Terlampau Senang Dunia

Nabi SAW bersabda, “’Hai Ali, waspadalah kamu terhadap orang-orang yang lupa pada mati, di mana mereka hanya memikirkan kekayaannya.’ Ali bertanya, ‘Siapakah mereka itu, hai Nabi Allah?’ Nabi bersabda, ‘Mereka itu adalah orang-orang kaya dan pemilik harta yang terus bekerja keras dan mengumpulkannya, seperti kerja keras seorang ibu merawat anaknya. Di akhirat nanti mereka itu adalah orang-oarang yang rugi.’”


*Disarikan dari kitab Washiyat al-Musthafa karya Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’rani