Sebuah Mobil Sedang Melintasi Jalur Usfan (Sumber: Kerendanunik.wordpress.com)

Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul untuk mengajak umat manusia agar menyembah dan mengabdi kepada Sang Maha Pencipta. Kepada setiap kaum, Allah mengutus seorang nabi atau rasul untuk mengajak mereka agar senantiasa beriman kepada Allah.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul padaa tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah taghut itu’” (QS An Nahl (16) : 36). Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Tiap-tiap umat mempunyai rasul, maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya,” ( QS Yunus (10) : 47 ).

Para nabi dan rasul itu, tak pernah berhenti mengajak dan menyeru umat manusia agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Baik siang maupun malam, mereka selalu menyeru kaumnya. “ Nuh berkata :” Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari ( dari kebenaran ).” (QS Nuh (71) : 5-6).

Perjalanan yang mereka tempuh sangat jauh. Dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari satu daerah ke daerah yang lain. Dari Syam (Suriah, sekarang) ke Yaman, dari Mesir ke Palestina, dan Irak ke Makkah, dan seterusnya. Itu semua dilakukan para nabi dan rasul, agar kaumnya taat kepada Allah.

Ada salah satu tempat yang sering menjadi perlintasan para nadi dan rasul itu. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa tempat yang menjadi perlintasan para nabi dan rasul itu adalah Wadi Usfan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ibnu Katsir dalam kitabnya Qishas al Anbiyaa’ (Kisah para nabi), mengutip hadis dengan sanad yang shahih dan diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, an Nasai dan Imam Ahmad bin Hanbal dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Abu Bakar, saat melintasi lembah (wadi) Usfan (Asafan). “Wahai Abu Bakar, lembah apakah ini?” Abu Bakar menjawab, “Lembah Usfan”. Rasul SAW bersabda “(Nabi) Hud dan Shaleh AS pernah melewati (melintasi) lembah ini di atas unta merah yang tali kendalinya terbuat dari serabut. Pakaian mereka berupa jubah, baju luarnya terbuat dari bulu yang bergaris-garis. Mereka mengucapkan talbiyah dan melaksanakan ibadah haji di Baitul ‘Atiq (Ka’bah).

Riwayat lain menyebutkan, tempat tersebut juga dilintasi oleh Nabi Nuh, Hud, dan Ibrahim. Ibnu Katsir menjelaskan, hadis yang menyebutkan lembah tersebut dilewati oleh Nabi Nuh, Hud, dan Ibrahim ini, sanadnya lemah (dhaif).

Dalam kitab Mu’jam al Buldan (Kamus Negeri-negeri) karya Hamawi al Yaquti , sebagaimana dikutip Sami bin Abdullah al Maghluts dalam kitabnya Athlas Tarikh al Anbiyaa’ wa ar Rasul (Atlas Sejarah Nabi dan Rasul),lembah atau wadi Usfan ini, pernah dilewati oleh sedikitnya sekitar 70 orang nabi dan rasul.

Sebagaimana diketahui, dalam salah satu sabdanya, Rasul SAW pernah mengatakan, bahwa jumlah Nabi yang diutus oleh Allah SWT 124 ribu orang, sedangkan rasul berjumlah 313 orang. Demikian disebutkan oleh Syaikh Ahmad Marzuqy dalam kitabnya Aqidah al Awwam yang juga dikutip oleh Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al Jawi al Bantani dalam Nur adz Dzalam (Cahaya Dalam Kegelapan).

 Syauqi Abu Khalil dalam kitabnya Athlas Hadits menjelaskan, lembah Asafan atau Wadi Usfan ini terletak sekitar 80 kilometer dari Makkah ke arah Madinah. Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah SAW disebutkan, ada 70 nabi yang melewati jalan Wadi Usfan. Jalan ini terdiri atas 13 marhalah hingga sampai ke daerah al Musaijid, as Sayyalah, dan Madinah.

Bila dari Makkah, menuju Madinah, maka letak Wadi Usfan berada di antara Hudaibiyah dan Faidah. Sedangkan dari Madinah menuju Makkah, lokasinya berada setelah al Musaijid, Badar, al Muraisi, dan Khulaish.

Tempat itu disebut dengan Wadi Usfan yang berarti lembah yang ada di padang pasir dan tanpa petunjuk jalan. Secara bahasa, Usfan berasal dari kata asafa al-mafazah yang berarti dia tersesat di padang pasir. Maksudnya, dia melalui padang pasir itu tanpa petunjuk dan tujuan. Bila tak berhati-hati, besar kemungkinanakan tersesat. Lokasi ini dinamakan Usfan karena daerah tersebut aliran air di dalamnya tidak beraturan. Ia terletak di antara al Junfah dan Makkah al Mukarrramah.

 Untuk Berhaji

Para nabi dan rasul yang melintasi lembah ini, mempergunakan arah tersebut sebagai jalan perlintasan saja. Karena lokasinya yang terletak di antara Makkah dan Madinah, maka Wadi Usfan menjadi tempat para nabi untuk menuju atau keluar Makkah. Tujuan ke Makkah adalah dalam rangka melaksanakan ibadah haji.

Wadi Usfan juga menjadi perlintasan Nabi Ibrahim AS, saat mengantarkan Hajar dan Ismail dari Palestina ke Makkah, sebelum perintah mendirikan Ka’bah. Lalu, saat datang perintah untuk membangun Ka’bah dan melaksanakan ibadah haji, Ibrahim kembali melewati lokasi tersebut.

Wadi Usfan menjadi tempat perlintasan dan hijrahnya para nabi dan rasul yang diutus Allah di wilayah Jazirah Arabia. Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, bahwa banyak nabi yang diutus oleh Allah di wilayah Jazirah Arabi, khususnya di tanah Hijaz (seputar Makkah, Madinah, Jeddah, Yaman, Suriah, dan Palestina).

Menurut Sami al Maghluts mengutip hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Hibban, dari 25 nabi yang diutus Allah, terdapat enam orang yang diutus di wilayah Jazirah Arabia. Mereka adalah Adam, Hud, Saleh, Ismail, Syuaib, dan Nabi Muhammad SAW, tiga orang di wilayah Kinanah (Mesir), yakni Yusuf, Musa, dan Harun. Sedangkan nabi yang diutus di wilayah Irak berjumlah empat orang, yakni Idris, Nuh, Ibrahim, dan Yunus. Adapun 12 orang nabi lainnya diutus di wilayah Suriah (Syam) dan Palestina. Mereka adalah Luth, Ishaq, Yaqub, Ayub, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakariya, Yahya, dan ‘Isa ‘Alaihim as Salaam.


*Disarikan dari berbagai sumber oleh Rizky Hanivan