Oleh: Faizal Amin*

Sempat viral qoriah Nadia Hawasyi yang disawer saat dirinya melantunkan ayat suci di sebuah acara Maulid Nabi, Pandeglang Banten. Budaya sawer menyawer memang sudah lumrah. Sawer sendiri berarti memberi hadiah yang hukum awalnya diperbolehkan. Namun, sawer sendiri merupakan sebuah pemberian yang cacat dari segi hukum moral, apalagi kepada orang yang sedang membaca al-Quran.

Ini sangatlah tidak wajar dan tidak diperkenankan dalam hukum Islam, karena al-Quran adalah Kalamullah (firman Allah) yang berarti ketika seseorang membacanya, Allah sedang berbicara kepada hamba tersebut termasuk kepada yang mendengarkannya. Tidaklah patut ketika Tuhan atau minimal kiai berbicara kepada orang tersebut malah kita sawer, dari sisi ini perlakuan orang yang menyawer sudah sangatlah tidak pantas. Mungkin hal ini terjadi berangkat dari ketidaktahuannya, bahwa ketika al-Quran dibacakan ada beberapa adab/tatakrama yang harus kita perhatikan, seperti halnya yang dijelaskan dalam al-Quran:

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan apabila dibacakan Al-Quran maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf [7]: 204)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Imam An-Nawawi berkata dalam kitabnya, At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Quran, “Di antara penghormatan terhadap Al-Quran, yaitu menghindari tertawa, bersorak-sorai, dan berbincang-bincang ketika Al-Quran dibaca, kecuali perkataan yang sangat mendesak”

قال الامام الحافظ أبو الفضل القاضي عياض رحمه الله أعلم أن من استخف بالقرآن أو المصحف أو بشئ منه أو سبهما أو جحد حرفا منه أو كذب بشئ مما صرح به فيه من حكم أو خبر أو أثبت ما نفاه أو نفي ما أثبته وهو عالم بذلك أو يشك في شئ من ذلك فهو كافر بإجماع المسلمين

Imam Qodhi Iyad berkata “Barang siapa yang meremehkan al-Quran, atau mushaf atau yang berhubungan dengan al-Quran atau ingkar satu huruf dalam al-quran atau menganggap bohong apa yang jelas dalam al-quran, baik hukum, cerita atau mengada ngada yang tidak ada dalam al-quran maupun sebaliknya dan ia tau atau ragu, maka sesungguhnya orang tersebut kafir menurut Ijma Kaum Muslimin”  Nauzubillah

Maka dari itu ada beberapa adab yang harus kita lakukan ketika mendengar al-Quran, di antaranya:

  1. Diam dan memperhatikan bacaan Al-Quran (meskipun tidak faham)
  2. Memahami makna-makna ayat yang didengarkan (jika mampu memahami)
  3. Merasakan pengaruh dari ayat-ayat yang berisi tentang peringatan dan teguran
  4. Bergembira ketika mendengar ayat-ayat tentang kasih sayang Allah SWT.

Wallahua’lam


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari