Foto: Ustadz Ahmad Roziqi.

Tebuireng.online– Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur telah melantik ketua komisi dan lembaga pada Senin (15/02/21) di Gedung Grahadi Negara Surabaya. Salah satu yang menjadi anggota dari Tebuireng, yaitu ustadz Ahmad Roziqi.

Menurut ustadz Roziqi, jabatan yang saat ini dipercayakan kepadanya adalah bagian amanah dari para masyaikh.

Sebelumnya, Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng ini, telah menjabat pengurus MUI tingkat Kecamatan dan Kabupaten Jombang. Saat ini, Ia menjabat sebagai Anggota Fatwa MUI.

Adapun pendahulu sebelumnya adalah KH. Hasyim Abbas M.H.I Dewan Pertimbangan MUI Jawa Timur, dulu beliau menjabat Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur.

Dilansir dari laman MUI Provinsi Jawa Timur, Komisi Fatwa bertugas membantu Dewan Pimpinan MUI melakukan hal-hal yang menyangkut kemaslahatan umat Islam.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Seperti mengeluarkan fatwa dalam kehalalan sebuah makanan, penentuan kebenaran sebuah aliran dalam Agama Islam, dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seorang muslim dengan lingkungannya.

“Dimana penduduk mayoritas muslim. Maka problematika justru muncul dari orang-orang muslim, sehingga keberadaan MUI diharapkan bisa menjawab, mendampingi, mengawal perjalanan masyarakat untuk menjalankan agama Islam,” ungkapnya.

Ketua Komisi Fatwa MUI, KH. Makruf Chozin mengatakan bahwa ke depan Komisi Fatwa MUI Jatim tidak akan membahas persoalan khilafiyah, seperti perbedaan soal shalat Subuh dengan qunut.

Namun Komisi Fatwa akan fokus pada permasalahan riil masyarakat, seperti produk halal, meskipun sertifikasi ini merupakan program baru di MUI Provinsi Jawa Timur.

“Jawaban dari komisi fatwa sudah ditunggu oleh banyak perusahaan,” terang Dosen Ma’had Aly ini.

Selanjutnya, pesan ustadz Roziqi bagi santri khususnya santri Tebuireng, untuk terus belajar dan tidak merasa cukup atas hari ini.

“Ngaji dan ngaji selalu belajar, jangan merasa puas dengan pencapaian hari ini, tentu kita ini masih sangat kurang dan kurang. Kalau kita puas kita habis, karena keilmuan itu tidak ada batas, dan tentu untuk melangkah lebih lanjut saya harap teman-teman bisa fokus dalam berproses,” tutupnya.

Pewarta: S Afifah Rusda