Sumber gambar: https://www.hipwee.com

Oleh: Moh. Minahul Asna*

Belajar itu pasti, mengajar itu seni. Dalam dunia seni, seniman berkarya dengan beberapa teknik yang sangat indah dan mengesankan. Setiap langkahnya mengukirkan makna tersendiri. Dengan berbagai tunjangan yang menudukung membuat karyanya semakin melejit tak tergapai tangan. Namun di lain sisi, dalam keindahan sebuah karya ada unsur ketidaksengajaan yang pastinya ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Seniman hanya melakukan yang mereka anggap paling baik untuk karyanya. Namun, nyatanya karya mereka bukanlah yang murni tercipta dari diri mereka sendiri. Berbagai tahap yang dilakukan sedemikian detailnya dengan secermat-cermatnya namun tidak menjamin pengakuan indah dari banyak kalangan.

Hal ini juga terjadi pada seorang pengajar. Bagaimana bisa seorang pengajar yang mendidik para muridnya dari berbagai generasi menghasilkan beragam tingkat kesuksesan. Mereka hanya mengajar dengan usaha mereka semaksimal mungkin. Dengan begitu, istilah faktor X adalah hal yang patut dipertimbangkan. Seorang pengajar pastilah harus bisa bersenandung doa dengan sangat eksklusif untuk murid-muridnya. Memang penulis pun tak memungkiri bahwa usaha adalah juga yang penting.

وَقَال رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina.” (QS. Ghofir: 60)

Dalam ayat tersebut Tuhan memang telah menjanjikan ijabah bagi hamba-hambanya yang berdoa dan tidak sampai di situ juga mengancam Jahanam bagi hamba-hamba yang merasa bisa melakukan sesuatu dengan usahanya sendiri.

Doa tanpa usaha adalah bohong, usaha tanpa doa adalah sombong. Manusia memiliki akal dan kemampuan untuk berusaha. Dengan doa, mendekatkan diri kita kepada-Nya sehingga setiap apa usaha kita selalu disertai oleh Allah.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.