salah satu usaha mencegah tersebarnya virus, yaitu mencuci tangan dengan antiseptik sebelum masuk pesantren.
kondisi pemetaan lokasi shalat Jumat di Pesantren Tebuireng

Dalam menghadapi situasi wabah penyakit covid19, banyak fatwa yang mengakatan bahwa shalat Jumat boleh diganti dengan shalat Zuhur seperti biasanya. Dalam kondisi saat ini, Pesantren Tebuireng masih memilih untuk melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Adapun penuturan tersebut ialah hasil wawancara tim redaksi tebuireng.online bersama ustadz Iskandar selaku Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng.

Ustadz, dalam kondisi seperti ini apakah Pesantren Tebuireng tetap melaksanakan shalat Jumat seperti biasanya?

Merujuk kepada fatwa MUI kota Jombang, bahwasanya Jombang tetap melaksanakan shalat Jumat di setiap masjid-masjid yang ada. Begitupula Pesantren Tebuireng tetap melaksanakan shalat Jumat seperti biasanya. Akan tetapi ada kebijakan sementara, yakni masjid lantai 1 dan lantai 2 diprioritaskan untuk diisi oleh seluruh santri. Lalu untuk santri Madrasahqul Quran, yang biasanya jamah shalat Jumat dengan kita untuk saat ini mereka mengadakan shalat Jumat di masjid pondok MQ sendiri. Kemudian untuk warga yang hendak melaksanakan shalat Jumat, bisa memenuhi area yang telah disediakan oleh pengurus pondok.

Kemudian untuk pelaksanaan shalat Jumat yang bergabung antara santri dan masyarakat bisa dipastikan tidak akan terjadi penularan virus covid19?

Pertama dalam menghadapi wabah ini kita tidak boleh panik tetapi kita harus tetap waspada, sebagaimana ynag disampaikan oleh bapak pengasuh, kita harus usaha secara dhohir dan juga usaha secara batin. Untuk secara dhohir sendiri kita mengisolasi masyarakat yang hendak melaksnakan sholat Jumat di pondok. Kedua kita siapkan hand sanitizer untuk membunuh bakteri tersebut. Kemudian himbauan-himbauan lain sepertti penutupan gerbang peziarah sudah kami tutup. Dan terakhir dengan adanya upaya pembatasan masyarakat dengan santri, insyaAllah dapat kita minimalisir, bahkan bisa kita cegah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selanjutnya langkah apa yang dilakukan oleh Pesantren Tebuireng guna mencegah masuknya virus corona di lingkup pesantren?

Pertama, pada tanggal 14 Maret 2020 kemaren pengasuh telah membuat maklumat terkait bagaimana pesantren ini melakukan pencegahan-pencegahan virus corona. Salah satunya peziarah selama belum bisa ditentukan tidak diperkenankan untuk berziarah. Kedua, walisantri maupun tamu yang hendak menemui santri sementara waktu kita off kan dulu. Agar di sini bisa steril. Karna kita tidak tahu apakah orang yang  masuk ke sini dalam keadaan steril. Bahkan kami pun yang biasa keluar masuk pondok bila hendak masuk wajib untuk mencuci tangan kita dengan antiseptik yang telah disediakan.

Setelah melakukan usaha dzohir adakah usaha batin yang hendak ditempuh untuk mencegah wabah ini?

Dikarenakan kita berada di lingkup pesantren, sudah semestinya dalam mencegah sebuah wabah, kita juga menempuh cara secara batin. Adapun usaha yang kami tempuh adalah dengan membaca doa qunut nazilah, membuat wirid-wirid khusus yang dibacakan setelah shalat jamaah dan kita juga istikamah membaca shalawat yang diamalkan oleh Kiai Hasyim guna menolak bala’.

Pewarta: Dimas Setyawan