Dzurriyah Tebuireng bersama pihak Universitas Airlangga Surabaya, foto bersama usai melakukan FGD hari terakhir di Aseec Tower UNAIR Surabaya, Senin (19/6). (Foto: Zul/Asna)

Tebuireng.online— Belajar dari gerakan yang dilakukan KH. Hasyim Asy’ari sebagai pendiri Pesantren Tebuireng dalam merubah masyarakat ke arah yang lebih baik, merupakan satu ikhtiar untuk menyatukan bangsa Indonesia. Apa yang sudah dilakukan KH. Hasyim Asy’ari mulai dari awal mendirikan Tebuireng, sampai awal kemerdekaan.

Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz dalam Focus Group Discussion (FGD) yang bertempat di Aseec Tower Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (19/06/2023).

“Banyak sekali yang sudah dilakukan KH. Hasyim Asy’ari dalam proses transformasi Pondok Pesantren Tebuireng ini, bagaimana kita mengambil nilai-nilai tersebut sebagai pedoman dan pijakan dalam kesepakatan bersama,” jelas Gus Kikin, sapaan akrab KH. Abdul Hakim Mahfudz.

FGD bertajuk transformasi Pesantren Tebuireng menuju 150 tahun dan menuju Indonesia Emas ini, diselenggarakan atas kerja sama Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Universitas Airlangga. Serta menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya: Prof. Dr. Bambang Tjahjadi, Prof. KH. Mohammad Nuh, Dr. H. Suparto Wijoyo, dan Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen (Gus Ghofur).

Dalam diskusi ini turut hadir juga beberapa pengasuh dzuriyyah Tebuireng, diantaranya: Pengasuh Pondok Putri Pesantren Tebuireng, KH. Fahmi Amrullah, lalu Gus Gofar, dan Gus Mirza.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: Zulfikri