Tebuireng.online— Pilkada serentak di Kabupaten Jombang berlangsung aman dan lancar, meskipun ada beberapa perubahan terkait lokasi pemungutan suara di Pondok Tebuireng. Sejak tahun 2013, lokasi khusus (loksus) pemilihan umum hanya pernah ada sekali, dan pada Pemilu sebelumnya, tidak ada pengajuan lokasi khusus di Pondok Tebuireng.
Pj Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M, melakukan pemantauan langsung di TPS 901 Pondok Tebuireng untuk memastikan kelancaran proses pemilihan.
“Kami mengecek kesiapan logistik dan memastikan tidak ada kekurangan surat suara, karena jika terjadi kekurangan, surat suara harus dialihkan dari TPS lain yang memiliki kelebihan,” kata Teguh saat diwawancarai di Lokasi, Rabu (27/11) pagi.
Ketua PPS Desa Cukir, Joko Pinoto juga mengungkapkan bahwa jumlah pemilih yang tercatat di DPT untuk TPS 901 di Pondok Tebuireng mencapai 432 orang, sedangkan di Madrasatul Quran tercatat 357 pemilih. Sementara itu, total DPT untuk Desa Cukir sendiri lebih dari 6.500 orang, dengan 10 TPS reguler yang tersebar di desa tersebut. Warga Desa Cukir yang tinggal di luar kawasan pondok, tidak dapat memilih di TPS 901 karena lokasi ini dikhususkan bagi pemilih dari luar Jombang.
“Pilkada kali ini, TPS 901 di Pondok Tebuireng dan TPS 902 di Pondok Madrasatul Quran ditetapkan sebagai lokasi khusus bagi santri di Tebuireng,” ujarnya.
Anggota KPPS di TPS 901 dan TPS 902 diambil dari warga Pondok Tebuireng, dengan total 7 orang petugas. Sedangkan untuk pengamanan dan pengawasan, di luar pondok terdapat Linmas desa, PAM TPS, dan Pengawas TPS yang turut menjaga jalannya pemungutan suara. Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 WIB dan ditutup pada pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan perhitungan suara.
Baca Juga: 432 Santri dan Pengurus Pesantren Tebuireng Ikut Sukseskan Pilkada 2024
Salah satu isu yang muncul terkait penggunaan surat suara adalah jumlah surat suara yang diperkirakan tidak akan terpakai, yakni sekitar 600 surat suara, khususnya surat suara bupati. Hal ini dikarenakan banyak pemilih di lokasi khusus adalah warga luar Jombang yang hanya mencoblos untuk surat suara gubernur. Meskipun demikian, Joko Pinoto mengungkapkan bahwa hampir 90% surat suara gubernur digunakan.
Menurutnya, pelaksanaan Pilkada kali ini berjalan lebih lancar dibandingkan pemilu sebelumnya yang sempat menghadapi banyak kendala teknis sejak pagi hari. “Logistik semuanya komplit dan tidak ada masalah,” ujar Joko.
Sebagai ketua PPS, Joko berharap seluruh pemilih yang terdaftar dalam DPT dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik.
“Golput bukan pilihan. Setiap warga negara yang memiliki hak suara harus menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Siapapun yang terpilih nanti, masyarakat telah berikhtiar dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Pilkada Jombang diharapkan dapat berjalan dengan aman dan damai, menciptakan pemimpin yang dapat membawa kemajuan bagi masyarakat.
Pewarta: Helfi