tebuireng.online– Tes Seleksi Penerimaan Santri Baru (PSB) Gelombang II Pesantren Tebuireng yang diselenggarakan di setiap unit pendidikan terlaksana kemarin Ahad (24/05). Tak terkecuali MA Salafiyah Safi’iyah Tebuireng. Tes seleksi berlangsung dengan lancar tanpa kendala apapun. Terlihat para wali santri yang mengantarkan anaknya untuk melaksanakan tes seleksi tersebut berbondong-bondong memadati halaman Gedung MASS.
Sejumlah persiapan yang dilakukan oleh panitia PSB yang berjumlah 11 orang dan dibantu oleh 10 Pengurus OSIS telah terlaksana dengan lancar. Hal itu disampaikan oleh Hadi Mulyono, selaku ketua panitia yang juga adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Ia mengatakan bahwa persiapan dibagi menjadi dua. Pertama dari segi sarana yang meliputi, lokasi ujian, ruang tunggu wali santri perempuan dan ruang tunggu wali santri laki-laki. Sedangkan persiapan kedua adalah naskah soal yang dibuat sendiri oleh pihak madrasah.
Dari masing-masing unit pendidikan di Tebuireng melaksanakan tes sesuai ketentuan dari pusat, dan dari pihak unit pendidikan juga berbeda-beda dalam memberikan tes. MASS memberikan beberapa tes yang harus dijalani oleh calon santri baru, tes wawancara, tes psikologi yang pengujinya langsung dari UIN Malang, tes pendidikan agama Islam dan penjurusan soalnya dibuat oleh sekolah sendiri yang meliputi hadits dan lain-lain, dan yang terakhir tes baca al-Qur’an.
Standart penilaian yang dipasang untuk setiap materi ujian adalah minimal B atau kisaran nilai 70. Namun yang paling ditekankan adalah ujian baca al-Qur’an. “Yang menjadi acuan itu nilai tes baca al-Qur’annya harus B, kalau nilai untuk tes yang lain itu kurang, masih bisa dipertimbangkan, jika nilai baca al-Qur’annya C maka tidak lulus seleksi”, tutur pak Hadi.
Demi kelancaran acara, panitia dan pengurus OSIS MASS dibekali bimbingan terlebih dahulu agar tes seleksi PSB dapat berjalan dengan lancar. Hingga tidak ada kendala berarti yang menghambat kegitan. Hanya saja ada satu calon santri baru putri yang ditemukan pingsan. Setalah diselidiki, sebab tidak sadarkan diri adalah tidak menyantap sarapan sebelum menjalani tes. Setelah sadar, calon santri tersebut melanjutkan tesnya. Namun setelah itu kembali mengalami drop dan langsung dibawa ke Puskestren Tebuireng. Selanjutnya panitia menyarankannya untuk melaksanakan tes susulan.
Menurut Pak Sujito(45) calon wali santri asal Tuban, panitia sudah cukup bagus dan baik dalam menyiapkan semua hal. Putrinya, Nurul mempersiapkan tes seleksi dengan belajar giat dan rajin berdo’a. Nurul memilih Tebuireng atas dasar pilihannya sendiri. Harapan Pak Sujito dengan memondokkan Nurul di Tebuireng agar menjadi anak yang shalehah.
Pak Sujito adalah satu dari sekilan orang tua yang berharap agar anak-anak mereka bisa berproses secara baik di Tebuireng. Mereka bahagia bisa melangkahkan kaki di Tebuireng. Menurut mereka, Tebuireng penuh dengan berkah dari Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari dan ulama’ lainnya.
Jumlah peserta PSB pada gelombang I MASS sebanyak 228 calon santri. Dari jumlah tersebut hanya 128 santri yang berhak masuk. Sedangkan gelombang II sebanyak 157 calon santri, dengan kuota kelulusan hanya 66 santri. Pengumuman hasil tes seleksi PSB akan dilaksanakan pada 06 Juni mendatang. (anita/abror)