Jajaran pengurus Rayon PAI, PMII STIT UW, foto bersama usai RTAR dan pemilihan ketua umum rayon, Senin (26/02/18). (Foto: Hendra Jaya)

Tebuireng.online- Hari terakhir acara Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR-II) PAI STIT UW dengan tema “Satu Barisan Satu Cita” merupakan momentum untuk memilih nakhoda baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk kepengurusan masa juang satu tahun ke depan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sugihwaras, Ngoro, Jombang, Senin (26/02/18).

Setelah melaksanakan sidang tata tertib, sidang komisi hingga pleno, anggota sidang menentukan siapakah yang menduduki kursi pengabdian sebagai ketua umum dengan format setiap anggota menyetorkan satu nama pada lembar kertas yang telah distempel panitia.

Perdebatan sering kali terjadi pada saat pembacaan syarat-syarat pemilihan, sehingga membuat acara berlangsung alot. Ada dua kandidat yang diusung yaitu Yusril Hidayatullah dan Izzatul Mufidati. Kandidat yang memiliki suara terbanyak akan menduduki rayon PAI selanjutnya.

Dari hasil pemilihan suara tersebut, menunjukkan selisih angka yang sedikit diantara dua kandidat. Izzatul Mufidati unggul dengan 8 suara, sedangkan Yusril Hidayatullah mendapatkan 7 suara. Sehingga terpilihlah Izzatul Mufidati dari Mojowarno sebagai ketua Rayon PAI STIT UW selanjutnya.

Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) PMII Jombang, Abd. Majid dalam sambutannya berpesan, “Harus lebih baik pasca pergantian,” tuturnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Pentingnya fokus membuat program rayon dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi anggota rayon sesuai dengan prodinya,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Alumni PMII Ya’qub Husein, Choirul Rizal, “Sesuai dengan kesepakatan bersama Rayon PAI sekarang sudah berganti menjadi  Rayon Ikhwan al-Shafa PAI STIT UW. Harapan saya kedepan semoga sahabat-sahabati mampu mengikuti perjuangan Ikhwan al-Shafa yang bukan hanya berjuang dalam agama saja namun juga dalam pendidikan pula,” ungkapnya.

Berproses di PMII harus dilakukan semaksimal mungkin dan juga harus rajin membaca, diskusi dan menulis. “Silakan hidupkan kembali budaya membaca, diskusi, dan menulis,” imbuhnya.


Pewarta: I-M

Editor/Publisher: Rara Zarary