Tebuireng.online—Sebab maraknya pertentangan antarmasyarakat yang dikhawatirkan menggoyahkan persatuan bangsa yang sudah selama 71 tahun ini merdeka, sekaligus menolak anggapan tentang pemahaman Hadratussyaikh KH. M. Hasyim yang sudah out of date, Pesantren Tebuireng mendirikan Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Tebuireng.

Lembaga yang baru diresmikan pada 05 Februari 2017 ini akan menggelar Seminar Pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dengan tema “Keislaman dan Keindonesiaan, Aktualisasi Pemikiran dan Kejuangan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari” di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jakarta pada Sabtu (06/05/2017).

Dalam acara tersebut, panitia mengundang alumni Pesantren Tebuireng, ulama, kiai, pemimpin pondok pesantren, beberapa pejabat pemerintahan dan tokoh masyarakat. Menurut salah satu panitia, Gempur Malesantoro, tokoh yang diundang dalam acara ini mencapai 500 orang di tambah dengan 30 presenter.

Tak tanggung-tanggung, narasumber yang diundang semuanya adalah tokoh nasional, antara lain tokoh NU, Prof. Dr. KH. Tholhah Hassan, mantan Ketua PP Muhammdiyah Prof. Dr. H. Muhammad Sirojuddin Syamsuddin, Menko Polhukam Jenderal TNI. Purn. Dr. H. Wiranto, S.H., Menteri Agama Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin. Ketua MUI dan Rais Amm PBNU, KH. Ma’ruf Amin rencananya juga akan menjadi narasumer. Namun, informasi terbaru, Kiai Ma’ruf berhalangan hadir, sebab ada acara yang bertabrakan.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid dan Ketua MPR RI, Dr. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. rencananya akan menjadi Keynote Spiker. Sedangkan dua alumnus Tebuireng, Prof. Dr. H. Masykuri Abdillah, M.A. dan Prof. Dr. M. Nur Kholis Setiawan didapuk menjadi moderator.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Seminar ini adalah bentuk kerjasama Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), Pesantren Tebuireng, dan Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. MPR telah memberikan fasilitas berupa tempat dan beberapa akomodasi lain untuk kesuksesan acara ini.

Ketua Pusat Kajian Pemikian Hasyim Asy’ari Tebuireng, Dr. H. Mif Rohim Syarkun, M.A., menjelaskan bahwa acara ini adalah bentuk kerjasama yang penting antara MPR sebagai perwakilan negera dengan Pesantren Tebuireng sebagai wakil dari pesantren di Indonesia.

Dr. Mif Rohim juga menerangkan, kerjasama ini bukanlah berakhir dengan seminar, tetapi merupakan start untuk memberikan wawasan kepada masyarakat bahwasanya negara ini terbentuk melalui dukungan dua elemen. “Dua elemen itu dalah pesantren dengan Mbah Hasyim sebagai Softwere-nya dan Bung Karno sebagai hardware-nya,” tandasnya ketika ditemui di Gedung Nusantara V Komplek MPR RI pada Rabu (03/05/2017) usai meninjau kesiapan acara.


Pewarta : M. Abror Rosyidin

Publisher : Masnun Muhammad