Modertor, Ustadz Ahmad Roziqi, bersama KH. A. Musta’in Syafi’ie dan KH. Djunaidi Hidayat saat sesi maudhah hasanah dan diskusi ilmiah dalam rangkaian acara Anniversary TEAC MASS Tebuireng pada Senin (30/10/2017). (foto: Raihan Bagas M)

Tebuireng.Online– Pengurus Tebuireng English and Arabic Club (TEAC) MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng mengadakan Anniversary (Ulang Tahun) ke-22 dan Pelantikan Pengurus Baru pada Senin (30/10/2017). Acara yang bertempat di Aula Bachir Achmad Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng itu, dihadiri oleh sesepuh TEAC Dr. KH. Ahmad Musta’in Syafi’i, M. Ag., KH. Junaidi Hidayat, M. Ag., dan H. Kusnadi Sa’id, M.Si.

Sesi pertama adalah Pelantikan Pengurus Baru untuk periode 2017/2018. Dengan rangkaian acaranya meliputi sambutan dari ketua lama TEAC, Ahmadhika Maulana dan Ustadz Ainun Na’im, M.Pd. selaku penasehat TEAC. “Periode pengurus lama merupakan kebangkitan dari MAKK (Madrasah Aliyah Khusus Keagamaan),” Ungkap Pak Na’im, panggilan akrab Ustadz Ainun Na’im, M.Pd., setelah menjelaskan kepengurusan pada masa MAKK (Organisasinya disebut TEAC) pada awal berdirinya.

Selanjutnya, prosesi pelantikan pengurus baru dengan pembacaan ikrar yang dipandu oleh H. Kusnadi Sa’id, M. Si. Kemudian disambung dengan penyerahan jabatan oleh Ahmadhika Maulana selaku ketua lama kepada M. Hasyim Anta Maulana selaku ketua TEAC yang baru.

Dalam sesi mauidhah hasanah yang dimoderatori oleh H. Ahmad Roziqi, Lc., M.Ag., dua kiai senior, Dr. KH. Ahmad Musta’in Syafi’i, M. Ag. dan KH. Junaidi Hidayat, M. Ag., menjadi pembicara. Diawali dengan paparan sejarah berdirinya TEAC atau MAKK dari Kiai Junaidi. “MAKK yang berdiri di Tebuireng merupakan jurusan keagamaan swasta pertama,” tutur Pengasuh Pesantren al Aqobah tersebut.

Setelah itu, dilanjutkan paparan dari Kiai Musta’in Syafi’ie seputar cita-cita adanya MAKK ke depan. Menurut beliau, MAKK seharusnya tidak hanya berkiprah di kancah kuno saja. Namun harus dikembangkan mengikuti perkembangan zaman. MAKK yang notabene perpaduan antara pondok salaf dan modern, lanjut beliau, yaitu kitab kuning dan bahasa Arab-Inggris secara aktif harus bisa mempuni dalam berbagai ilmu dan menyebarkanya ke seluruh dunia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam sesi tersebut, siswa-siswi MAKK menunjukan berbagai penampilan yang rata rata berbahasa Arab dan Inggris. Seperti drama fathul qorib, stick tuf, dan menyanyikan lagu Indonesia dengan lirik yang diterjemah ke dalam Bahasa Arab dan Inggris.

Sebagai penutup, siswa-siswi MAKK tersebut menampilkan koreografi di depan Gedung KH. M. Yususf Hasyim. Sebagian mereka juga turut asik berfoto dengan papan halaman istagram yang telah disediakan panitia di depan Gedung KH. M. Yusuf Hasyim.


Pewarta:            Ananda Prayogi

Editor/Publisher: M Abror Rosyidin