Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid usai berbincang-bincang di Dalem Kasepuhan pada Ahad (29/10/2017). (Foto: Kopi Ireng)

Tebuireng.online— Dalam kunjungan kerjanya ke Jombang, Wakil Presiden RI, H. Muhammad Jusuf Kalla atau yang sering panggil dengan JK bersilaturahmi ke Pesantren Tebuireng pada Ahad (29/10/2017). Seletah menghadiri AYIC (Asean Youth Interfaith Camp), JK memutuskan untuk mengunjungi teman lamanya, yaitu Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

Kedatangan JK disambut langsung oleh Gus Sholah, Ibu Nyai Hj. Faridah Salahuddin, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), H. Hasyim Karim (Gus Aying) dan beberapa keluarga, pimpinan, dan pengurus Pesantren Tebuireng. Tak mau kalah, para santri pun sejak pukul 11.00 WIB sudah berjajar untuk menyambut Wapres RI dengan melantunkan shalawat dan menabuh hadrah, serta sebagian lainnya melambaikan bendera Merah Putih mini.

“Gus Sholah adalah sahabat saya dulu. Selain itu ke Jombang tidak afdal kalau tidak ke Tebuireng, ke Tebuireng hanya untuk bersilaturrahmi,” tutur Politisi Parta Golkar itu. Ia menuturkan bahwa AYIC telah diterima baik oleh ASEAN. JK menyampaikan AYIC memerlukan saling pengertian dan memahami satu sama lain. “Kalau sudah saling memahami antar agama akan saling menghormati,” tutur pria yang lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 itu.

Gus Sholah juga menegaskan, kedatangan JK ke Tebuireng memang untuk bersilaturrahmi. Gus Sholah mengatakan bahwa JK  berbagi cerita kunjungannya ke Turki dan Kazakhstan. Menceritakan ulang, pengalaman Wapres JK, Gus Sholah mengatakan, yang menarik di Kazakhstan bahwa ia merupakan negara di bawah kekuasaaan Rusia dan sudah lepas dari Rusia selama 27 tahun. “Orang-orang tuanya kebanyakan tidak taat beragama, tidak shalat tetapi anak mudanya berbeda, mereka taat beragama, rajin shalat,” cerita Gus Sholah.

Berkaitan dengan pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun depan, Gus Sholah menyampaikan bahwa pemilihan Gubernur Jawa Timur tidak akan mengalami keributan jika kampanye yang dilaksanakan, berlansung dengan sehat, tidak saling menjelekkan, tidak pula menjalankan kampanye hitam, yakni kampanye yang menceritakan hal tidak benar mengenai lawan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Berbeda dengan kampanye negatif. Kampanye negatif itu menceritakan hal negatif tentang lawan kita. Kita berharap pemilihan tahun mendatang tidak mengalami hal yang panas seperti yang terjadi di Jakarta. Kampanye berjalan dengan sehat, kita pilih pemimpin yang baik,” tutur Gus Sholah kepada wartawan usai mengantarkan Wapres Jusuf Kalla meninggalkan Tebuireng.


Pewarta:           Nazhatuz Zamani

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin