Jenazah yang baru saja dikebumikan itu seperti seorang yang sedang terombang-ambing di tengah lautan. Mereka sangat butuh pertolongan dari orang yang masih hidup. Untuk itu, kita dianjurkan untuk sedekah pada malam pertama kematian atau menghadiahkan shalat kepada mayit. Shalat ini dinamakan dengan shalat unsi atau shalat hadiah.
Shalat hadiah ialah shalat sunah yang dikerjakan setelah shalat maghrib pada malam pertama dikuburkan.
Adapun tata cara pelaksanaan shalat dua rakaat ini ialah merujuk pada satu hadis yang diriwayatkan dalam kitab nihayatuzzein, karangan ulama Nusantara Imam Nawawi Al-Bantani.
رُوِيَ عَن النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم أَنه قَالَ لَا يَأْتِي على الْمَيِّت أَشد من اللَّيْلَة الأولى فارحموا بِالصَّدَقَةِ من يَمُوت فَمن لم يجد فَليصل رَكْعَتَيْنِ يقْرَأ فيهمَا أَي فِي كل رَكْعَة مِنْهُمَا فَاتِحَة الْكتاب مرّة وَآيَة الْكُرْسِيّ مرّة و {أَلْهَاكُم التكاثر} 102 التكاثر الْآيَة 1 مرّة و {قل هُوَ الله أحد} 112 الْإِخْلَاص الْآيَة 1 عشر مَرَّات
Diriwayatkan dari Nabi Saw bahwa tidak ada sesuatu yang lebih berat dirasakan oleh seorang mayit kecuali pada malam pertama. Maka, kasihanilah mereka dengan bersedekah atas nama mayit, atau ketika tidak memiliki harta untuk bersedekah, maka kerjakanlah sholat dua raka’at. Pada tiap-tiap raka’at dibaca surat Al-Fatihah 1×, ayat kursi 1×, At-Takatsur 1×, dan Al-Ikhlas 10×.
Niat Shalat Hadiah
أُصَلِّى سُنَّةَ الْهَدِيَّةِ رَكْعَتَيْنِ لَلّٰهِ تَعَالٰى
Aku shalat sunat hadiah dua raka’at karena Allah ta’ala
Kemudian, setalah shalat baca doa berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّي صَلَيتُ هَذِه الصَّلَاةَ وَتَعْلَمُ مَا أُرِيد اللَّهُمَّ ابْعَثْ ثَوَابَهَا إِلَى قَبْرِ فلَان ابْن فلَان
Fadhilah Sholat Hadiah
Kitab yang fokus dalam permasalahan fiqh mazhab Syafi’i tersebut, juga menerangkan beberapa keutamaan shalat hadiah ini.
- Allah akan mengutus seribu malaikat kepada kuburnya, di mana pada setiap malaikat membawa cahaya dan hadiah untuk menghiburnya hingga tiba hari kiamat.
- Orang yang melakukan amalan tersebut (sedekah atau shalat hadiah) mendapatkan ganjaran pahala yang besar.
- Orang yang mengerjakannya juga tidak akan keluar dari dunia hingga melihat tempatnya di surga.
Wallahu’alam.
Baca Juga: Pengertian Hingga Dalil Tradisi Tahlilan
Ditulis oleh Al Fahrizal, alumni Ma’had Aly Hasyim Asy’ari
