Tebuireng.online- Mayor (Inf) Amirullah Tahir berkunjung ke Pesantren Tebuireng 2 untuk memberi materi kepada siswa Diklat Kader Pesantren Tebuireng Angkatan ke-13 Putra dan ke-14 putri.  Bertempat di Balai Diklat Kader Pesantren Tebuireng, ia menyampaikan materi tentang “Kebangsaan dan Bela Negara,” pada Ahad pekan lalu (27/03/2022).

Beliau menjelaskan materi tersebut dengan sangat jelas dan mendalam. Menurutnya, kemerdekaan Indonesia tentu tidak lepas dari perjuangan tokoh-tokoh nasional khususnya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari yang merupakan tokoh  yang sangat luar biasa dan memiliki peran penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia.

Lanjutnya, untuk mencapai sebuah kemerdekaan, bukan hal suatu yang mudah. Banyak tokoh-tokoh  seperti Pattimura di Maluku 1855, Imam Bonjol 1821-1837, Pangeran Diponegoro (1855) dan tokoh lainnya melakukan  perlawanan terhadap Belanda pada masa itu, akan tetapi masih tetap tidak berhasil, dikarenakan pada saat itu mereka melakukan perlawanan di daerahnya masing-masing.

Mayor (Inf) Amirullah Tahir berharap kepada peserta diklat untuk tidak melupakan sejarah. “Keberadaan kita tidak lepas dari sejarah, kita bisa belajar dengan tenang tidak seperti zaman dulu bukan karena terjadi secara tiba-tiba, tapi karena ada latar belakang  atau sejarah,” tuturnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain itu, beliau juga menjelaskan latar belakang nama Indonesia. Awalnya pernah diberi nama Nusantara, kemudian berganti dengan berbagai pilihan. Terdapat tiga kali perubahan hingga pada akhirnya menjadi Indonesia. Pertama, Malaynesia, dengan alasan diambil  dari nenek moyang bangsa. Kedua, Hindunisia, tapi di dalamnya masih terdapat kata Hindu, yang menunjukkan makna bahwa negeri jajahan. Ketiga, Indo yang maknanya gabungan. Hingga pada akhirnya menjadilah Indonesia yang diambil dari kata Indo dan Nesia yang diambil dari bagian belakang Malaynesia.

“Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat barokah, dan menjadi pahala jariyah. Semoga ini bukanlah pertemuan terkhir kita, dan semoga  di kesempatan lain kita akan kembali dipertemukan,” tutupnya.


Pewarta: Adawiyah