Harap
Jika nanti kita bertemu
akan kusimpan sapamu dalam diam yang syahdu
kan kurekam getar suaramu
menjadi nada yang paling berbisik di relung kalbu
kuharap waktu berjalan perlahan
setiap menit, bahkan detik tak mau aku lewatkan
hujan dan gelap malam sudah kumohon untuk tidak segera datang
agar kau dan aku tak harus cepat pulang
barangkali kita butuh waktu lama
menganyam cerita demi cerita sedari kita kecil hingga dewasa
kuharap cerita hari ini tak hanya singgah semata
tapi melekat erat di sela langkah kita
dan akhirnya, ketika malam tak bisa ditunda
kan kusimpan bayangmu dalam cahaya
agar ketika kau tak lagi di sini
bayangmu abadi selamanya
Nanti
Apa ini?
tentang rasa yang kususun dalam bait-bait puisi
tentang harap yang kian mengintuisi
bahkan, tentang ilusi yang tak seharusnya aku miliki
harus kusadari, jalan ini yang tak sama
tentang kau yang mengaji, mengeja arti
mendekap ayat dalam hening kota ini
sementara, sibukku tak jelas kesana kemari
mati matian kau berjuang
menafsirkan tiap makna yang hakiki
belajar kemandirian dan kesederhanaan setiap hari
menjadi kuat karena kondisi
lembar demi lembar kau jelajahi sendiri
memburu hikmah, menepis resah dalam hati
aku menyadari, cintamu sangat besar pada yang maha tinggi
sayangmu pada ibu tak tertandingi
mana pantas aku dengan orang sepertimu
muskil sekali bukan?
meski aku juga tak tau jalan yang berbeda ini akankah ujungnya sama
barangkali mungkin, tapi harus mulai ku tepis semua itu
Takdir Tuhan yang Indah
Takdir Tuhan yang indah
memetakan kita untuk saling mengenal dan bertukar cerita
di antara jutaan langkah dan rencana
sepertinya ini bukan kebetulan semata
kau hadir seperti angin yang lembut menyapa
mengajariku arti dalam setiap kata dan hidup yang lebih bermakna
bait demi bait kau tanamkan padaku yang sedang beranjak dewasa
tuturmu meneduhkan pikiran kacau yang entah kemana tujuannya
dari matamu kutemukan cahaya yang nyata
dari rahangmu yang kokoh keberanian terbaca
kau mengajariku menafsir hikmah yang tersirat,
di balik kata yang dalam, di balik ayat yang terpahat
kini, aku paham mengapa kau ada di sini
bukan sekadar hadir sebagai mimpi
tapi sebagai guru dan teman bercerita keluh kesah diri ini
aku yakin takdir tuhan selalu sempurna indah menghiasi
Jombang, 01 November 2024
Penulis: Ilvi Mariana