
Awal Cerita
Di sebuah ruang..
diriku tengah sibuk dengan pekerjaanku
mengerjakan tugas-tugas yang begitu menyusahkanku
hingga tak sempat melihat keadaan sekitarku
tanpa kusadari..
seseorang telah membusurkan sorot mata
pandanganmu selalu tertuju denganku
jarak yang tak begitu jauh, membuatmu begitu mudah mengamati gerak-gerikku
seiring berjalannya waktu..
kau selalu hadir dihapanku
kau begitu baik denganku
kau pun menaruh hati padaku
tanpa berpikir panjang, aku menerima
pada akhirnya..
percakapan-percakan kecil telah dimulai
candaan…
rayuan…
dan pertemuan..
mewarnai awal kisah cerita
aku pun larut karena manisnya sikapmu
selalu luluh setiap bersamamu
dan mengikuti apapun kemauanmu
Cinta Tak Selalu Bahagia
Cinta yang tumbuh, ternyata menjadi duri bagiku
kau selalu menyuruhku ini dan itu
entah kenapa, aku selalu menurutimu
hingga hal bodoh sekalipun…
mencoba menjadi diri yang kau inginkan
mulai memoles pernak – pernik disebagian muka
memakai sandang yang kau sarankan
hingga berlagak tuk selalu mencintaimu secara lebih
selalu mengalah jika kau sala
memberi apapun yang kau inginkan
melakukan apapun kemauan hatimu
aku pun tersadar..
kau hanya mempermainkanku
merubahku menjadi boneka penghibur dalam hidupmu
kau selalu bahagia dalam kesengsaraanku
tanpa kau lihat lebih dalam bagaimana perasaanku
tanpa kau tahu sakitnya terpaksa mencintai
tanpa kau mengerti diriku telah muak dengan semua ini
oh tuhan….apa yang telah terjadi ?
bagaimana bisa diriku terlena olehnya hingga titik terburuk ini
sungguh! betapa bodohnya diriku…
betapa polosnya jiwa ini, hingga lupa dengan jati diri sendiri
aku malu…
aku malu dengan diri sendiri
aku malu dengan-mu
sang pencipta kasih
Sial, Aku Pergi
Ingin ku akhiri hal bodoh yang selama ini kujalani
tapi kau selalu menjadi pemenang dalam keputusan
alasan ini itu…
mebuatmu bersikukuh mempertahankan semua ini
bentakan…
makian…
bahkan pemaksaan..
kian hari kian membulat
tak pernah ada jeda untukku beristirahat
serasa sial yang kudekap
luka yang telah lama bersarang…
semakin membuatku kesakitan
sungguh…
tak pernah aku berpikir seburuk ini bersamamu
tak pernah ku membayangkan, sakitnya rasa yang kau semai
sungguh…
ingin ku beranikan diri
hilang jejak, tanpa sepengetahuanmu
menghilang, sebagai tokoh utama dalam ceritamu
melupakanmu…
adalah jalan terbaik yang bisa kulakukan
berlagak bagai orang yang tak pernah kenal denganmu
mengasingkan diri dari semua urusanmu
luka batin yang selama ini kudekap, harus ku buang jauh-jauh
aku harus pergi dari semua tentangmu
tak usah mencari dimana pergiku
tak usah bertanya bagaimana kabarku
yang semua ini kulakukan..
adalah jawaban dari sikapmu
Penulis: Izza Humairo Basar