
Dalam ajaran Islam, merawat tubuh dan kesehatan merupakan bentuk syukur atas nikmat dan amanah yang Allah berikan kepada manusia. Allah berfirman bahwa setiap manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya sebagaimana termaktub surah at-Tin ayat 4. Dalam surah ini juga, Allah menyebutkan anugerah yang luar biasa berupa tumbuhan dan buah-buahan yang penuh dengan manfaat, salah satunya adalah buah tin.
Penyebutan buah tin sebagai sumpah di awal ayat surah at-Tin ternyata memiliki makna di baliknya. Sebagaimana para ulama tafsir menyampaikan bahwa Allah bersumpah dalam al-Quran adalah untuk menunjukkan keutamaan atas ciptaan-Nya serta untuk memberikan pelajaran bagi umat manusia.
Ternyata memang banyak sekali keistimewaan dan manfaat buah tersebut setelah dibuktikan dengan ilmu eksperimental. Di antaranya, termasuk manfaat untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, dan memperlambat penuaan, yang sangat penting bagi kaum muslimin dan muslimah untuk merawat diri sesuai dengan ajaran Islam.
Penjelasan Tafsir Tentang Buah Tin dalam Surah At-Tin
Di antara banyaknya pendapat tentang maksud at-Tin, Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir (15/587) mengutip keterangan Abu Hayyan bahwa makna yang paling kuat adalah buah Tin yang orang-orang Arab telah mengenal nama ini. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, “Yang dimaksud dalam ayat itu adalah buah Tin dan Zaitun yang kalian kenal ini.”
Buah tin adalah sejenis buah yang banyak terdapat di Timur Tengah, menurut mufassir, tempat tumbuhnya buah ini di negeri Baitul Maqdis (Palestina). Apabila telah matang, ia berwarna coklat, berbiji seperti tomat, rasanya manis dan dinilai mempunyai kadar gizi yang tinggi serta mudah dicerna. (Tafsir al-Misbah 15/375)
Syekh al-Zuhaili (15/588) menerangkan, Allah mengkhususkan buah tin di antara buah-buah yang lain untuk dijadikan sumpah karena tin merupakan buah yang memilki nutrisi baik dan dapat dijadikan obat. Dikatakan nutrisi karena merupakan makanan yang lembut cepat dicerna, tidak menumpuk di lambung, dapat melembutkan tabiat, mengurangi air liur, membersihkan dua ginjal, menghilangkan kencing batu, menggemukkan badan, serta membuka lubang hati dan limpa. Tin merupakan buah terbaik dan paling unggul.
Sementara penjelasan buah tin dapat dijadikan sebagai obat karena dapat mengeluarkan kelebihan-kelebihan yang ada di dalam badan. Dari Abu Dzar, “Aku memberi hadiah kepada Rasulullah sekeranjang buah tin, Lalu beliau berkata: ‘Makanlah!’ beliaupun ikut memakannya, kemudian beliau bersabda, ‘Jikalau aku mengatakan sesungguhnya buah telah turun dari surga, maka aku katakan inilah ia karena buah di surga tidak berbiji, maka makanlah oleh kalian, karena buah itu mencegah penyakit wasir dan berguna bagi naqris (sejenis penyakit tulang).” (Tafsir Ruh al-Maani 9/406)
Manfaat Buah Tin untuk Anti Aging dalam Kajian Sains
Dalam ilmu kedokteran, buah tin dianggap sebagai sumber serat, mineral, dan vitamin yang sangat baik. Ini termasuk zat besi, kalsium, potasium, vitamin (B1), riboflavin (B2), dan lignin, flavonoid, psoralen, dam bergapten. Tanaman ini baik buah, akar, dan daunnya dapat digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit. Beberapa riset menemukan bahwa buah tin memiliki aktivitas anti kanker, anti tumor, antioksidan, anti hiperglikemik, anti ikterik, anti virus, anti bakteri dan dapat menyembuhkan penyakit kulit. (Khasiat Buah Tin [Ficus Carica] h. 197-198)
Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, nyatanya buah tin juga mempunyai kelebihan yang ditemukan dalam riset ilmiah. Hal ini dilakukan oleh ahli biologi Jepang yang berusaha meneliti zat methalonids yang sangat penting untuk tubuh manusia. Zat ini adalah zat protein dengan sulfur sehingga dapat dengan mudah bergabung dengan seng, besi dan fosfor, yang hanya bisa dikeluarkan dari otak dalam jumlah yang sedikit.
Thaha Ibrahim, dokter berkebangsaan Arab Saudi dalam Kitab Lamasat Bayaniyyah menerangkan bahwa methalonids akan diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak setelah usia 15 tahun hingga 35 tahun dan kemudian berkurang dan berkurang hingga 60 tahun. Dengan demikian, zat methalonids termasuk zat langka dalam tubuh manusia.
Dalam tubuh binatang, zat ini juga ditemukan sangat sedikit. Untuk itu, para periset Jepang berusaha menemukan zat methalonids dalam buah-buahan, dan mereka hanya menemukan dalam dua jenis buah yaitu dari buah tin dan zaitun, yang sudah disebutkan dalam Alquran sejak berabad-abad lalu.
Hal yang menarik, ketika melihat hasil penelitian tim ilmuwan Jepang tentang tanaman yang luar biasa dan merupakan bahan ajaib, serta memiliki efek terbesar dalam menghilangkan gejala penuaan. Menurut riset, diketahui jika mengonsumsi salah satu dari buah tin atau zaitun saja tidak memberikan manfaat yang diharapkan, kecuali setelah mengekstrak dari buah tin dan zaitun secara bersama. Mereka memberikan proporsi terbaik dari tanaman tersebut agar menghasilkan apa yang diharapkan dalam pengobatan dan lainnya adalah dengan mengkonsumsi satu buah tin dan tujuh buah zaitun. (Penelitian Auksin terhadap Pertumbuhan Tanaman Zaitun h. 73-74)
Pada saat yang hampir bersamaan Thaha Ibrahim, sarjana asal Saudi tersebut meneliti penggunaan kata “Tin” dan “Zaitun” dalam Alquran. Ia menemukan kata “Tin” disebutkan hanya sekali (QS. At-Tin: 1) dan kata “Zaitun” secara tegas sebanyak enam kali dan satu kali secara implisit dalam surat al-Mukminun ayat 20. Lantas ia mengirimkan seluruh informasi dari Alquran tersebut kepada para peneliti Jepang dan setelah yakin atas akurasi informasi, mereka pun menyatakan memeluk Islam.
Demikian isyarat penyebutan buah tin dalam al-Quran yang kaya akan manfaat. Selain dikenal sebagai sumber gizi yang baik, buah tin juga memiliki khasiat medis, termasuk untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, serta memperlambat penuaan. Penelitian ilmiah modern membuktikan bahwa buah tin mengandung zat-zat penting yang berperan dalam anti-penuaan dan pengobatan berbagai penyakit. Wallah a’lam.
Baca Juga: Manfaat Kopi Menurut Para Sufi, Salah Satunya Usir Jin
Penulis: Rasyida Rifa’ati Husna, Mahasantri Ma’had Aly An-Nur II Al Murtadlo.