Tebuireng.online— Kelompok 2 KDLK (Kuliah Di Luar Kampus) Universitas Hasyim Asy’ari menggelar kegiatan sertifikasi halal gratis (SEHATI) secara massal kepada pelaku UMK (Usaha Mikro dan Kecil) se-kecamatan Kudu dan Brantas Raya di pendopo kecamatan Kudu kabupaten Jombang. Dalam kegiatan ini, mereka menggandeng pendamping Proses Produk Halal (P3H) dari LSH PW. ISNU JATIM sebagai institusi mitra dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI.
Selain pelaku UMK, para pegiat sosial se-kecamatan Kudu juga ikut serta hadir dalam pendampingan sertifikasi halal. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 Wib ini dihadiri lebih dari 35 peserta dari pelaku UMKM dan pegiat halal serta para perangkat desa, yang bertempat di Pendopo Kecamatan Kudu, (10/7/2023).
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Camat Kudu yang diwakili oleh Sulimin selaku Kasi Sospol kecamatan Kudu. “Saya mewakili bu camat yang mendadak ada kegiatan di pendopo. Beliau menitipkan pesan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting dan bermanfaat bagi para pelaku usaha UMKM di desa. Karena dengan adanya penyuluhan dan pendampingan sertifikasi halal akan memperkuat nilai tambah dari produk yang ditawarkan kepada konsumen,” ujar Sulimin dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, Sulimin mengungkapkan bahwa mereka yang belum datang hari ini pasti akan mencari sertifikasi halal karena hal tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah berdasarkan Undang-Undang Jaminan Produk Halal.
Tahun 2024, semua pelaku UMKM wajib bersertifikat halal. BPJPH tahun ini tengah melaksanakan pendampingan sertifikat halal gratis (SEHATI) bagi pelaku UMKM di seluruh wilayah. Tersediat 1 juta sertifikat halal gratis untuk produk UMKM makanan dan minuman non daging.
“Hingga hari ini, serapan masih sekitar tiga ratus ribuan sertifikat halal gratis. Nah, dari sini kita memiliki kesempatan untuk memiliki sertifikat halal gratis, karena tahun depan sertifikat halal sudah bersifat berbayar dan apabila produk tidak memiliki label sertifikat halal, maka akan dikenakan sanksi sesuai undang-undang yang telah berlaku,” ungkap Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam selaku narasumber sekaligus P3H LSH PW. ISNU JATIM.
Ahmad Fakhruddin, yang juga merupakan DPL kel.02 bersama Sayyidah Afyatul Masruroh mengundang para pelaku UMKM se-kecamatan Kudu dan Brantas Raya untuk ikut serta dalam pendampingan sertifikat halal gratis. Dengan tujuan pelaku UMK di kecamatan Kudu pada tahun 2024 sudah bersertifikat halal.
“Kami sangat senang dengan kegiatan yang diadakan mahasiswa UNHASY dan P3H LSH ISNU JATIM ini, sehingga kami dari pelaku usaha juga bisa faham tentang manfaat dari sertifikat halal tersebut,” ujar Susianah, pelaku usaha Nasi Bakar asal Keboan Ngusikan.
Beberapa pelaku usaha UMK desa Bakalanrayung yang telah terbit sertifikat halalnya juga memberikan dukungan bagi mahasiswa. Salah seorang petugas P3H Mida Latifatul Muzamiroh mengungkapkan bahwa sertifikat halal ini juga mampu membantu peningkatan dalam pemasaran produk.
“Dengan adanya sertifikat halal para pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan daya saing serta berani menawarkan produk saya ke aparatur atau instansi-instansi,” jelas Taufiq.
Hingga pelaksanaan bulan ketiga dari tiga bulan masa KDLK, Halal Center Kel.02 sudah mendampingi 33 pelaku UMK se-Kudu Raya hingga Brantas Raya. Beberapa di antaranya sudah terbit sertifikat halal berlogo HALAL INDONESIA resmi dari BPJPH Kemenag RI.
Siti Marliyah selaku peserta sertifikasi halal mengaku bahwa sangat bersyukur saat adanya KKN atau KDLK bertepatan dengan program sertifikasi halal gratis. Beliau mempunyai usaha kripik pentol yang sudah terbit perdana dari para peserta sertifikasi halal gratis (SEHATI) di Halal Center Bakalanrayung.
Kerja sama kolaboratif antara kelompok 2 KDLK UNHASY dengan P3H LSH ISNU JATIM diharapkan tidak berhenti sampai di situ. Namun, berlanjut untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui sertifikasi halal di lokasi berikutnya. Tak kalah penting bahwa momentum tersebut semoga mampu memberikan bekal dan pengalaman berharga para mahasiswa KDLK UNHASY saat kembali ke kampus nanti.
Pewarta: Anisa/Fakhruddin
