Enam puluh peserta studi banding STIE Perbanas Surabaya ke Pesantren Tebuireng Jombang. (Foto: Iryan)

Tebuireng.online– STIE Perbanas Surabaya mengunjungi Pesantren Tebuireng dalam rangka studi banding yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Kerohanian Islam STIE Perbanas. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh pihak pesantren yang dihadiri juga oleh Ketua Kajian Pesantren Tebuireng, pengurus, ustadz, dan mudir pesantren. 60 peserta dalam rombongan ini diketuai oleh Adivia S.

Mudir pesantren, H. Lukman memberi sambutan di hadapan peserta, dengan menceritakan kisah-kisah inspiratif Gus Dur dan Gus Sholah. “Tidak heran beliau sering dikunjungi makamnya. Karena beliau mengutamakan kepentingan orang lain dan nilai kebaikan,”  ungkapnya.

Selain itu, dalam kunjungan ini juga ada sesi penyampaian materi yang disampaikan oleh Ketua Pusat Kajian Pesantren Tebuireng, Ustadz Roziqi.

Salah satu pihak Pesantren Tebuireng mengungkapkan sambutannya tentang beberapa unit pendidikan sekolah yang berada dalam naungan Yayasan KH. Hasyim Asy’ari. Dijelaskan pula tentang kriteria standar pendidikan yang ada di dalam naungan Yayasan KH. Hasyim Asy’ari ini. Mulai dari pembiayaan, pengelolaan, sarana prasaran, proses, target dan lain-lain.

“Kakaknya Pesantren Tebuireng dan Adiknya Indonesia, layaknya keterikatan yang tidak bisa dipisahkan,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tak hanya itu dalam kegiatan ini diceritakan tentang prinsip santri Pesantren Tebuireng dan juga cabang-cabang pondok pesantren yang ada di Indonesia. ”Dalam pengembangan ekonomi, pesantren tidak boleh alpha,” tutur Ustadz Roziqi. Dalam penyampaian materi, Ust. Roziqi banyak menjelaskan tentang Usul Fikih, mulai dari zakat hingga ekonomi.

Kunjungan ini ditutup dengan pemberian cindera mata oleh STIE Perbanas Surabaya kepada Ketua Pusat Kajian Pesantren Tebuireng dan diakhiri dengan doa yang disampaikan oleh Ustadz Iskandar, selaku kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng.

Pewarta: Iryan Ramadan