sumber gambar: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Bukan hidup namanya jika tiada masalah dan kesulitan. Masalah dan kesulitan tampaknya sudah tergariskan menjadi support terbaik untuk bisa menjadi insan yang lebih baik. Kita bisa mendapatkan banyak hikmah dan pembelajaran dari kehadiran masalah dan kesulitan hidup tersebut. Tiada seorang pun di dunia ini yang tak pernah dihinggapi kesulitan atau penderitaan. Mustahil seseorang sunyi dari kesulitan. Yang berbeda adalah derajat kesulitan itu dan kesanggupan pribadi seseorang dalam menghadapinya.

Namun disebutkan dalam kitab Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis karya Ibnu ‘Abdil Barr bahwa ada tiga jenis kesulitan yang susah disembuhkan dalam hidup. Apa sajakah tiga hal tersebut? penjelasannya adalah sebagai berikut:

ليس لثلاث حيلة: فقر يخالطه كسل, وخصومة يداخلها حسد, ومراض يداخلها هرم

 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Tiga hal yang susah disembuhkan dalam hidup adalah kemiskinan yang besertakan kemalasan, permusuhan yang dirasuki  kedengkian, dan sakit yang disebabkan faktor usia.”

Pertama adalah kemiskinan yang juga disertakan kemalasan. Jika hanya saja miskin, mungkin masih bisa disembuhkan dengan usahan dan bekerja keras. Namun jika sudah dilengkapi dengan unsur kemalasan, bagaimana bisa kemiskinan itu berakhir? Tak salah juga jika ada stigma  umum yang mengatakan bahwa orang yang miskin itu disebabkan karena sifat malas. Sebab kaya atau miskin itu hanya masalah mentalitas. Mentalitas orang miskin akan mengkritik kesenjangan sosial dan minimnya kesempatan, sementara mentalitas orang kaya akan berjuang.

Kedua adalah permusuhan yang dirasuki kedengkian. Agama Islam memiliki perintah khusus untuk mencegah permusuhan dan rasa dengki yang tidak pada tempatnya dalam masyarakat Islam. Permusuhan saja sudah dinilai tidak baik, bagaimana jika dilengkapi dengan kedengkian? Sifat dengki merupakan sebuah ikon bahwa seseorang tersebut tidak rida sepenuhnya akan ketentuan Allah. Karena itulah ia menginginkan dan terus menginginkan apa yang belum ditetapkan atas dirinya. Permusuhan yang dirasuki dengki tentu susah disembuhkan. Melihat bahaya dengki yang begitu besar, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, dari Abu Hurairah   Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 لا تَحاسدُوا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا

“Jangan kalian saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketiga adalah sakit yang disebabkan oleh faktor usia. Usia tua merupakan usia yang rentan terhadap penyakit. Hal itu disebabkan karena sistem imun (kekebalan tubuh) pada manusia semakin melemah seiring bertambahnya usia. Sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk membantu melindungi tubuh Anda dari unsur-unsur asing atau berbahaya, contohnya bakteri, virus, racun, sel-sel kanker, dan darah atau jaringan dari orang lain. Tak heran jika sudah berada di usia tua, sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan baik, dan mengakibatkan seseorang mudah terserang penyakit.

*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo.