KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menjelaskan soal literasi dalam Bedah Buku “Lingkar Sajadah” di SMA A Wahid Hasyim pada Ahad (21/01/2018). (Foto: Raihan Bagas Mahardika-Kopi Ireng)

Tebuireng.online— literasi merupakan kecerdasan kognitif, yaitu kemampuan seseorang memahami sesuatu. Literasi dalam pendidikan harus diimbangi dengan keterampilan komunikasi dan kelenturan dalam pergaulan sosial. Literasi ini juga penting dalam perekonomian, karena dapat meningkatkan daya saing,

Demikian yang disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah dalam acara bedah buku “Lingkar Sajadah” pada Ahad (21/01/2018) di halaman SMA A Wahid Hasyim. “Menurut penelitian, kemampuan literasi berbanding lurus dengan pendapatan seseorang per tahunnya,” ungkap Gus Sholah.

Selain itu, dalam momen bedah buku “Lingkar Sajadah” karya tiga santri SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, Gus Sholah menyanjung dan mengapresiasi karya tersebut. Lalu beliau juga menyampaikan beberapa data terkait literasi di ASEAN.

Data tersebut menjelaskan tentang buku yang diterbitkan setiap tahun untuk wilayah ASEAN. Negara pertama di ASEAN dengan terbitan buku tiap tahunnya terbanyak sebesar 24.600 judul adalah Vietnam. Disusul di posisi kedua adalah Indonesia. Ketiga Malaysia dengan 18.000 judul.  Kemudian Thailand dengan 13.600 judul, lalu Singapura 12.000 judul, dan terakhir Filipina 1.500 judul.

“Kita memang berada di atas Malaysia, tapi penduduk Malaysia itu hanya seperdelapannya penduduk Indonesia, jadi harusnya kita itu delapan kalinya Malaysia yakni 144.000 judul buku, kalo kita mau, itu bukan suatu hal yang mustahil,” jelas Gus Sholah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau berharap kepada seluruh santri agar lebih banyak lagi yang suka menulis. “Saya berharap kepada anda semua, semoga lebih banyak lagi yang suka menulis, karena menulis itu penting, tidak hanya di dalam SMA, di dalam kuliah, tapi juga di dalam kehidupan masyarakat anda,” pungkas kiai yang juga biasa menulis kolom di berbagai media itu.

Dalam bedah buku itu, panitia menghadirkan penulis dan seniman, Acep Zamzam Noor. Selain itu, juga dimeriahkan dengan penampilan drama dan pameran lukisan karya anak-anak Sanggar Seni Arimbi Jombang besutan Cak Kancil atau Rudi Hartono. Santri SMA A. Wahid Hasyim juga menampilkan musik akustik dan karawitan. Pustaka Tebuireng juga membuka stand bazar buku, baik terbitan sendiri maupun dari berbagai penerbit.


Pewarta:            Rihlana Ardhian Ghuvara

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin