tebuireng.online– Setelah sukses melaksanakan seleksi pertama KMNR (Kompetisi Matematika Nalaria Realistik) pada kamis lalu, (19/11/2015) kini diadakan kembali seleksi lanjutan (29/11/15) yang diikuti oleh 241 dari Sekitar 600 siswa yang mendaftarkan diri di Pesantren Tebuireng.

Seleksi ini bekerjasama dengan KPM (Klinik Pendidikan Mipa) yang ini dilaksanakan di setiap Unit Pendidikan di Pesantren Tebuireng dan Madrasatul Qur’an, mendapatkan sambutan baik dari siswa. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah siswa yang mengikuti seleksi lanjutan ini. “Hampir sepertiga siswa yang mengikuti seleksi tahap kedua ini,” tutur Anik muflihah ketika diwawancarai wartawan Tebuireng Online.

Salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk melatih dan membiasakan siswa dalam memahami dan mempelajari matematika secara mudah. “Selain itu, juga untuk mengetahui bahwasannya matematika itu indah,” jelas guru matematika sekaligus Waka Kesiswaan SMP A. Wahid Hasyim tersebut.

Setelah diadakan seleksi kedua tingkat lokal Tebuireng, bagi yang lolos, akan diseleksi lagi di Surabaya di tempat yang berbeda. Salah satu yang menarik dari kegiatan ini adalah dari konsep “seikhlasnya”, artinya dalam pelaksanaannya tanpa dipungut biaya apapun jadi tanpa merasa keberatan tentunya.

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) adalah lembaga bimbingan belajar yang menerapkan Sistem Metode Seikhlasya. KPM  didirikan di Bogor pada tanggal 16 April 2001. KPM bergerak di bidang pendidikan Matematika dan IPA. KPM memfokuskan diri pada pembelajaran Matematika Nalaria Realistik. Pembelajaran (MNR) mulai diterapkan secara resmi di KPM sejak tahun 2005.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pada awal berdiri KPM menggunakan sistem konvensional, yaitu ada tarif ditentukan bagi siswa yang belajar di KPM, tetapi pada Februari 2003 KPM menerapkan Sistem Metode Seikhlasnya (SMS) dalam menjalan operasional lembaga. Bentuk sederhana penerapan Sistem ini adalah siswa tidak ditentukan biaya belajar di KPM. Yang unik lagi setiap belajar, siswa hanya tinggal memasukan uang yang dibungkus amplop ke dalam keropak (kotak) yang disediakan KPM. (lathy/abror)