Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin bersilaturrahim ke Pesantren Tebuireng, Ahad (10/3/19). (Foto : Muhammad Azka)

Tebuireng.online– Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin bersilaturrahim ke Pesantren Tebuireng pada Ahad (10/3/2019). Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tiba di Dalem Barat disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dan Wakil Pengasuh, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

Di Dalem Gus Sholah, Din Syamsuddin menceritakan bahwa sebelum ke Tebuireng ia baru datang dari Myanmar menuju Semarang lalu Surabaya untuk menghadiri suatu acara.

“Setelah acara di Surabaya, ya pengen mampir saja ke Jombang. Silaturahmi dan ziarah,” kata mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) era 70-an itu sebelum hijrah ke Muhammadiyah.

Selama bertemu, Gus Sholah dan Din saling bertanya tentang kabar masing-masing. Din memberitahu Gus Sholah bahwa saat ini hanya bisa silaturrahim sendirian tanpa diiringi oleh siapapun. Keduanya berbincang-bincang mengenai beberapa hal terkait masalah keumatan dan kebangsaan.

Gus Sholah juga menceritakan kepada Din soal penggarapan film Ajaran Dua Ulama (KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan) kerjasama LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga) Muhammadiyah dan Pesantren Tebuireng. Film tersebut mengisahkan hubungan dekat dan titik temu ajaran kedua pendiri dua ormas terbesar di Indonesia itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sebelum pulang, Din mendoakan Gus Sholah agar tetap sehat. Din juga meminta Gus Sholah untuk tetap istikamah dalam memperjuangkan kembalinya NU kepada Khittah 1926.

“Semoga Gus Sholah selalu sehat agar dapat (terus) menjadi penengah umat,” tambahnya sebelum beranjak meninggalkan Dalem Gus Sholah.

Sebelum pergi, Gus Sholah memberikan cinderamata berupa buku “Membuka Ingatan Memoar Tokoh NU yang Terlupakan” yang disusun oleh tim Pustaka Tebuireng, kepada Din. Keluar dari Dalem Din Syamsuddin menyempatkan ziarah ke makam para masyayikh Tebuireng. Saat keluar komplek pesantren, ia dijemput oleh beberapa pendekar Perguruan Pencak Silat Tapak Suci dan Pengurus Cabang Muhammadiyah Kabupaten Jombang.

Pewarta: Lu’luatul Mabruroh dan Raihan Bagas Mahardika.
Publisher : RZ