Para santri mengikuti simulasi UTBK serentak yang berlokasi di SMA A Wahid Hasyim, Ahad (27/3).

Tebuireng.online– Seluruh santri kelas XII MA/SMA/SMK Pesantren Tebuireng ikuti simulasi UTBK 2022 secara serentak, Ahad (27/3). Kepanitiaan simulasi ini berasal dari seluruh instansi sekolah tingkat SLTA Pesantren Tebuireng, Madrasah Aliyah, SMA, hingga  Pesantren Tebuireng 2 atau Trensains.

Waka Kurikulum SMA Wahid Hasyim, Arifin Ali Purwanto, mengungkapkan adanya simulasi ini untuk memberikan gambarakan kepada para santri tingkat kelas akhir dalam menghadapi ujian.

“Tujuan diadakannya simulasi ini adalah untuk memberikan gambaran kemampuan setiap santri dan prediksi daya tembus pada jurusan-jurusan di PTN (Perguruan Tinggi Negeri),” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ali Purwonto, simulasi ini agar adanya satu kesatuan yang terintegrasi untuk modul bersama dalam mengatur sistem pola penjaringan siswa di semua instansi agar dapat mempersiapkan mereka masuk perguruan tinggi.

“Untuk simulasi UTBK kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dikarenakan adanya sebuah metode baru dalam sistem penilaiannya yaitu melalui analisis Item Response Theory (IRT),” imbuhnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal ini, menurutnya, juga menjadi salah satu alasan mengapa simulasi UTBK dilaksanakan secara gabungan antara instansi sekolah tingkat SLTA Pesantren Tebuireng, karena semakin banyak peserta semakin valid pula data yang dihasilkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu Tim pelaksana Simulasi UTBK, Ustadz Ghofur dari Trensains, mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapinya dalam simulasi ini.

“Salah satu kendala pelaksanaan ini adalah pembuatan soal yang akan diujikan kepada siswa, karena dalam pembuatan soal diperlukan kaidah-kaidah tertentu yang harus dikuasi,” terangnya.

Simulasi UTBK ini diperuntukkan bagi setiap santri yang akan mengambil bidang Saintek (Sains dan Teknologi) dan Soshum (Sosial dan Humainora). Pihak sekolah menilai simulasi ini penting dilaksanakan untuk memberikan layanan KONSIS dan memberikan prediksi kelulusan (daya tembus) berdasarkan Passing Grade dan tingkat keketatan setiap PTN.

“Sudah saatnya Pesantren Tebuireng berkancah nasional dalam penyerapan siswanya di perguruan tinggi,” tambah Ustadz Ghofur.

Pewarta: Faizal / Nurdiansyah