
setelah-kamu-pergiOleh: Rara Zarary*
Kalau saja hujan berhenti saat aku minta ‘berhentilah!’
barangkali demikian soal kepergianmu
namun aku bukan tuhan
yang kuasa atas segala
daun-daun yang gugur
gerimis tipis
dan mendung yang sayup sore itu;
mengantar pamit selamanya
kita benar berbeda dunia
aku dengan harapan panjang
kau dengan kerelaan yang luas
kuharap kau tak lagi kesepian
rumah tuhan telah menyambutmu suka cita
tak kuhiraukan hatiku yang nestapa berduka
biarlah takdir berjalan seperti maunya
meski yang tersisa adalah hati yang dipaksa rela
selamat jalan kekasih abadi tuhan
cinta yang kuasa tak akan pernah mengecewakan
janji yang maha punya tak membuat menyesal
maka semoga kau sudah bahagia di singgasana Tuhan
Madura, 2022
*Alumnus Annuqayah Sumenep.