sumber foto: dokumentasi Pesantren Tebuireng

Tebuirang.online — Acara halalbihalal dan ngaji kitab Bahjatul Mahafil dan Adabul Alim wal Muta’alim bersama Habib Umar bin Hafidz merupakan program khusus yang didedikasikan majelis al Muwasholah Jawa Timur, usai pertemuannya dengan para kiai di Jawa Timur di gedung MPR DPR pada tahun 2007 lalu.

Program ini bukanlah sebuah organisasi, ataupun upaya untuk membuat tradisi yang baru. Habib Umar bin Hafidz menyampaikan, al Muwasholah hanya kumpulan para pengaji dakwah yang diberikan tugas khusus untuk khidmat. “Kami bukan sebuah organisasi atau perkumpulan yang mencoba menciptakan sebuah tradisi baru. Kami hanya menjalankan tugas khidmat dalam dakwah,” sampai Habib Umar bin Hafidz disela-sela sambutannya.

Adapaun pengajian kitab Bahjatul Mahafil dan Adabul Alim wal Muta’alim bersama Habib Umar bin Hafidz yang dilaksanakan pada Rabu (4/7/2018) di Pesantren Tebuireng ini diadakan dengan sistem teleconference. Dengan bimbingan langsung dari Habib Umar bin Hafidz dari Tarim Hadramaut, kemudian di terjemahkan oleh Habib Ahmad bin Idris al-Habsyi, pengurus Majelis al-Muwasholah Jawa Timur.

”Program ini di laksanakan di pondok pesantren. Adapun kajian yang dilakukan adalah dasar-dasar dalam mempersatukan umat di negeri ini. Sebagaimana yang pertama kali, program ini diadakan di Pesantren Tebuireng,” terang Habib Ahmad Yunus al Muhdhor, salah satu pengurus majelis al Muwasholah.

Menurutnya Hadratussyaikh Hasyim Asyari menginginkan persatuan umat terwujud, dan sepatutnya generasi berikutnya dapat melaksanakan harapan beliau.  “Mbah Hasyim telah meletakkan dasar untuk persatuan umat ini terwujud. Hal ini, sebagai generasi yang mengikuti Mbah Hasyim maka telah mengikuti apa yang telah dilakukannya tersebut,” sambungnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

 Pengajian kitab atau daurah ilmu ini, akan dilakukan terus menerus, dari pesantren ke pesantren. Selain memberi masukan kepada para alim ulama di Indonesia, juga untuk memberikan masukan kitab-kitab Ahlussunnah wal Jama’ah yang diperlukan di Pesantren.

“Sehingga, kami dari Majelis Muwasholah Jawa Timur berharap, berangkat dari program-program ini, semoga dapat mempersatukan kaum muslimin di Indonesia,” harapnya.


Pewarta: Fitri Mariam H

Editor/Publisher: Anik W