Ratusan siswa-siswi MTs Salafiyah Syafi’iyah (MTs SS) Tebuireng menyimak seminar Go Green bersama Tim Bank Sampah Tebuireng. (foto: bst)

Tebuireng.online— Mts Salafiyah Syafi’iyah (MTs SS) Tebuireng gelar seminar Go Green menggandeng Bank Sampah Tebuireng (BST) sebagai pemberi penyuluhan dengan tema “Satu Langkah ke Depan, Satu Aksi untuk Masa Depan”.

Acara yang berlangsung pada Kamis (28/11/2024) berjalan dengan sukses mulai pukul 08.00 sampai pukul 09.00 WIB di lapangan sekolah dan dihadiri oleh seluruh siswa siswi Mts SS berjumlah 700 siswa siswi dan puluhan guru.

Pada kesempatan itu, Kepala MTs SS, Ustadz Iskandar menyampaikan bahwa, ilmu yang bisa diambil dari contoh yang langsung bisa dilihat biasanya lebih mengena, menurutnya (alm) KH. Salahuddin Wahid ketika menjadi pengasuh, salah satu konsentrasinya adalah kebersihan.

“Tidak hanya kata-kata, beliau (Gus Sholah) mengambil sampah yang beliau lihat dan membuang ke tong sampah terdekat. Jika kita menerapkan seperti itu, InsyaAllah pondok kita, sekolah kita akan bersih,” ungkap Ustadz Iskandar.

Menurutnya, ketika musim hujan banyak terjadi bencana. Ini ulah manusia yang membuang sampah sembarangan. Ketika hujan datang, banjir di mana-mana, longsor, tsunami dan bencana lainnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Maka perlu kiranya kita belajar menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan kita,” imbuhnya.

Baca Juga: MA SS Tebuireng Belajar Gaya Hidup Berkelanjutan kepada Tim Edukasi BST

Di waktu yang sama, Direktur Bank Sampah Tebuireng (BST), Ahmad Faozan menceritakan terkait keterlibatan Mts SS dengan BST. Menurut keterangannya, ketika awal masuk di bank sampah BST didatangi oleh temen-temen MTs, baru ini tim BST bisa datang langsung ke Mts.

“Tapi memang sudah beberapa kali BST dengan Mts bertemu dalam kesempatan yang mungkin tidak banyak yang tau. Dulu siswa-siswi ke BST, kemudian beberapa kali tatap muka dengan guru MTs,” ungkap laki-laki yang juga Dosen Unhasy itu.

Selain itu, Mantan Direktur Tebuireng Media Group itu mengungkap alasan diusung tema ‘satu langkah ke depan, satu aksi untuk masa depan’. Menurutnya, berbicara menanam, Pendiri Tebuireng sudah mencontohkannya.

“Kalau menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam menanam diharuskan menghadap kiblat dan membaca sholawat. Kemudian jika melihat pohon di sekitar, terbesit pertanyaan, ‘Siapa yang menanam pohon ini?’ Tapi kita masih menikmati manfaatnya sampai sekarang,” ceritanya.

Pak Faozan melanjutkan bahwa hal ini mengingatkan kepada masyayikh yang lain yaitu Yai Idris Kamali. Beliau senang menanam pohon, di Tebuireng kita jumpai pohon mangga. Kata beliau, manfaat menanam selain dimakan buahnya juga sedekah oksigen. Selain itu menanam pohon juga memiliki manfaat lain yaitu, rindang, penyejuk, tanaman hias, tanaman sayuran. Ada juga tanaman media yang berbeda, misal dengan botol, paralon dn lain-lain.

“Selain menanam kita juga harus peduli sampahnya.  Di Bank Sampah Teburieng, selain mengolah sampah, kita juga mengedukasi. Kantornya ada di selatan Mahad Aly, jadi kami sangat mau membantu siswa untuk mengolah sampah. Satu kelas satu tanaman saya kira cukup. Program ini yang menarik, gaya hidup berkelanjutan. Selain menanam kita juga harus hemat energi.” Pungkasnya.

Kemudian saat itu, Alumni Tebuireng itu memanggil salah satu Tim Edukasi BST, Aulia Rachmatul Ummah yang memiliki pengalaman menanam dan berbagi kisah pada ratusan siswa-siswi MTs SS Tebuireng.



Pewarta: Aulia