Ketika dunia berkata akan mematahkan kita, tapi buku ini mengatakan bahwa ada Allah, Sang Penyembuh terhebat yang dapat mengobati kesedihan setiap insan. Jika bersandar pada manusia, maka akan selalu menemui kekecewaan. Namun, kalau kita bersandar kepada Yang Maha Kuat, maka kita tidak akan mudah hancur. Setiap manusia punya masalahnya tersendiri, jadi manusia bahkan diri kita sendiri, tidak akan sanggup memikul semua beban yang ada. Oleh karena itu, jikalau kita bergantung kepada Allah, sebab kekuatan dari-Nya membuat kita tidak mudah menyerah dalam hidup ini.
Ketika kita overthinking, khawatir, gelisah, dan merasakan perasaan sendu sekali pun, sandarkan semua kelemahan itu kepada Allah SWT. Manusia tidak akan pernah menemukan cara hidup yang lebih indah selain dengan mendekatkan diri kepada Allah. Membaca buku ini membuat kita lebih yakin lagi agar menyandarkan hidup sepenuhnya kepada Allah, dan menumpahkan sendu yang dialami di hadapan Allah. Selain itu, buku ini mengingatkan bahwa ketika lupa, tergelincir serta lemah karena kurang semangat dalam hidup ini, kita masih punya Allah, sebaik-baik tempat bersandar.
Dalam buku ini terdapat 14 bab, yakni terdiri dari membalas tentang luka, masa depan, kemustahilan, kemenangan, harapan, kesedihan, patah hati hingga kekuatan. Walaupun kita terluka, ada Allah yang akan menyembuhkannya. Sebab, Allah punya kuasa untuk mengubah segalanya. Saat dirundung kesedihan yang berat, hingga tak mampu lagi menampung kesedihan seorang diri, maka tempat mengadu paling bisa menuangkan air mata kita, hanyalah Allah saja. Karena, siapa pun kita, bagaimana pun masa lalu yang pernah kita alami, cukup mengandalkan Dan memasrahkan hidup hanya kepada-Nya.
Di dalam buku ini juga terdapat bahasan mengenai shalat yang menjadi jawaban atas masalah yang menimpa kita di Dunia ini. Masalah yang kita hadapi cuma hal kecil bila dibandingkan dengan pertolongannya Allah. Kita tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, apalagi sampai mncela takdir.
Allah yang berkuasa atas segalanya di dunia ini, sedangkan kita hanyalah makhluk yang lemah, tidak ada Daya kita kecuali atas pertolongannya. Semua perasaan kita mungkin tak bisa terwakilkan oleh kata-kata, tapi dengan melaksanakan shalat, hati kita akan menjadi lega karena menumpahkannya kepada sandaran yang paling nyaman di hidup ini, yakni Allah SWT.
Buku ini juga mengajarkan kita untuk menyelesaikan semua masalah kita dengan satu solusi, yaitu shalat. Bagaimana pun badai masalah yang telah memporak-porandakan kepala kita hingga rasanya tak sanggup memikulnya, tunddukkan kepala kita setunduk-tunduknya hanya kepada Sang Pemilik Alam Semesta, Allah SWT.
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S.Al-Baqarah: 153)
Saat kita mulai pesimis dengan masa depan, bayangan masa depan yang tak secerah harapan, kita bisa menepisnya dengan meyakinkan diri bahwa jika Allah menolong diri kita, maka pikiran bukuk ataupun overthinking itu tidak akan bisa menakuti kita lagi. Ada ayat yang disebutkan di dalam ini kalau overthinking datang menerpa.
Setelah membaca ayat tersebut dan meresapinya dalam-dalam, niscaya kita akan menjadi pribadi yang lebih berani untuk menangkis overthinking dalam kehidupan ini. Terlebih lagi, ada tiga ketenangan yang akan kita dapatkan setelah membaca ayat yang dibahas penulis buku ini. Dalam buku ini juga dijelaskan, jika kita orang yang beriman dan iman kita benar, maka kita tidak akan mudah overthinking. Masalah kecil sampai masalah besar, Mungkin kita tak bisa menghadapinya. Namun, bagi Allah SWT mudah saja untuk memberikan kita jalan keluar dari semua masalah itu.
Penulis mengatakan dalam bukunya ini bahwa setiap kali takut pada masalah hidup, tembok yang sangat tinggi bernama Iman menghalangi diri dari overthinking. Quote yang paling pas dari buku ini untuk para overthinker, “Aku sama sekali tidak takut padamu, yang kutakutkan adalah Allah tidak menolongku.” Di kehidupan yang fana ini, buku ini mengajarkan bahwa kita ini punya Tuhan, serahkan saja semuanya kepada Allah dan kita bisa meminta tolong hanya kepada-Nya. Karena Allah Maha Mendengar dan bersama-Nya kita akan meraih ketenangan serta pertolongan.
Judul Buku : | Ke mana Kubawa Semua Sendu ini? |
Penulis : | Febriawan Jauhari |
Tahun : | 2024 |
Tebal : | 120 hlm |
Peresensi : | Putri Wulan Anjeli |