Oleh: Qona’atun Putri Rahayu*

Tri Setiawati adalah seorang santri alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah “Khoiriyah Hasyim” Seblak Jombang. Selain sebagai seorang santri Ia juga menuntut ilmu umum di Perguruan Tinggi Universitas Hasyim Asy’ari atau sering kita singkat dengan sebutan UNHASY. Wanita ini telah berhasil mengkhatamkan al-Quran bil ghoib 30 Juz di Pesantren Seblak lebih tepatnya berada di lokal Madrasatul Quran Tahfidz Seblak. Gadis kelahiran 1996 ini mendapatkan predikat comloud ketika wisuda S1 di UNHASY dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75 munaqosyah skripsi dengan nilai kelulusan: 95(A+).

Betapa membanggakan prestasinya, ia mampu membagi waktu dengan tepat sehingga mampu  pendidikan umumnya tak kalah saing dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya, bahkan dia mampu menunjukkan kalau seorang santri bisa berprestasi. Tidak hanya sebatas itu saja, Tri Setiawati juga mendapatkan beasiswa S2 dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia) untuk ke UIN Maliki Ibrahim Malang.  Atas juang prestasinya sungguh menakjubkan, ia bisa melanjutkan studi pendidikannya di magister tanpa harus membayar biaya pendidikan.

Berkat beasiswa Kemenpora, Tri Setiawati yang sering dijuluki Ukhti Taty ini bisa travelling ke luar negeri. Dalam beasiswa Kemenpora terdapat program KKN di luar negeri yaitu di Malaysia dan Singapura, sungguh pengalaman yang mengasyikkan dalam kehidupannya. Bisa jalan-jalan luar negeri secara gratis. Ia mampu menyelesaikan studi magisternya dalam kurun waktu 1,5 tahun.

Santri ini setelah mengkhatamkan al-Qurannya, ia ditarik ke Tebuireng untuk mengabdi di sana sebagai Pembina Pondok Putri Tebuireng. Mengabdi setulus hati dengan berharap mendapatakan barokah dari Pak Yai dan Ibu Nyai. Indramyu kota kelahirannya membutuhkan sosok dirinya untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan daerah. Ya, setelah lulus ia berniat untuk pulang ke kota kelahirannya.  Alumnus MTs-MA As-Sakienah Indramayu-Jawa Barat (Cabang Gontor) ini cukup lumayan mahir dalam berbahasa asing, English and Arabic.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam pelatihan di Lembaga Pendidikan Bahasa Arab (LPBA) di Universitas Hasyim Asy’ari 2015, ia mendapat predikat nilai sangat baik. Hal ini membuat peluang pekerjaan banyak yang menghampirinya.

Beberapa instansi yang pernah ia tempati menjadi pengajar, di antaranya; MI Seblak, bidang Studi AL-Qur’an dan tematik 2015-2017, guru di MTS Tebuireng bidang studi Bahasa Arab (Mulok), Guru di SMPIT li tahfidzil quran, bidang study bahasa Inggris 2018.

Di Pondok Putri Tebuireng ia juga aktif dalam kepengurusan sebagai koordinator program tahfid dan kitab 2014-2019. Tidak hanya dalam dunia kepesantrenan, ia juga aktif dalam kepengurusan ormawa kampus di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari. Ketika S2 di Malang Ukhti Taty menjalankan bisnis online dan mendapatkan tiket keluar negeri Thailand Bangkok. Ia juga harus bolak-balik Jombang-Malang seminggu sekali, perjalanan yang begitu melelahkan tapi harus dijalankan.

Sekarang ia berkarir menjadi kepala sekolah MI di Yayasan Islam Indramayu dan menjadi dosen tetap di Fakultas Pendidikan Universitas Wiralodra Indramayu. Statusnya kini sudah menikah dengan sosok lelaki yang ditunggunya selama 8 tahun terakhir, begitu setianya sosok wanita ini menunggu kedatangannya pulang ke tanah air tercinta. Namun demikian, setelah berstatus menikah, wanita ini masih mampu berkarir dengan atas izin suaminya. Menurut dia, kita sebagai perempuan boleh berkarir asal tidak lupa dengan kodratnya sebagai sosok perempuan itu pesan yang disampaikan ketika live di instagram bersama tim media PC IPPNU Jombang.

*Mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari