tebuireng.online— Moment Ramadhan, dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk bisa meraup sebanyak-banyaknya amal kebaikan yang dijanjikan beripatganda. Variasi amal baik tidak terukur jumlahnya. Membaca al-Qur’an, bersedekah, dan melaksanakan amal sunnah lainnya, berlomba-lomba dikerjakan.

Tak luput belajar agama dengan pesantren kilat,  juga diadakan di berbagai pesantren, masjid dan musholah. Namun Pondok Pesantren al-Mahfudz Seblak tak melulu belajar soal agama. Ramadhan ini mereka selingi dengan belajar jurnalistik di Aula Pesantren al-Mahfudz Seblak kemarin malam (30/06). Sekitar 50 lebih santri memadati aula tersebut guna mengikuti kilatan jurnalistik yang akan diadakan selama tiga hari kedepan.

Pengajar yang didatangkan adalah Direktur Unit Penerbitan Pesantren Tebuireng, Ahmad Faozan. Mantan Pimpinan Redaksi Majalah Tebuireng itu, memberikan motivasi sebagai pancingan agar para santri suka menulis. “Dalam sehari-hari aja yang suka buat catatan harian itu bisa dibuat menjadi karya mahal”, ungkapnya di depan para santri. Ia juga berbagi pengalaman tentang menulis ketika karyanya aktif muncul di berbagai media.

Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut memberikan pengarahan bahwa menulis adalah pekerjaan yang mengasikkan. Seorang penulis menurutnya adalah media dalam berbagi hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain, termasuk menjadi media dakwah santri kepada masyarakat. “Banyak hal bisa kita tulis, mulai dari yang ada di sekitar kita”, papar lelaki asal Cilacap Jawa Tengah tersebut.

Sebelum mengakhiri kilatan hari pertama, Ahmad Faozan memberikan waktu kepada para peserta selama 15 menit untuk menuliskan pengalamannya selama mondok di Pesantren al-Mahfudz Seblak minimal satu halaman kertas buku tulis. Para peserta antusias menuliskan pengalaman menarik mereka sebelum akhirnya dikumpulkan kepada pemateri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurut pernyataan salah satu pengurus, Ustadz Imam Bukhori mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan Ramadhan santri. Selama tiga hari kedepan, santri akan mendapatkan materi-materi kepenulisan  bersama dengan pemateri yang sama. (abror)