Para alumni yang sudah sukses memiliki bisnis berbagi kisah kepada pada santri dan sesama alumni dalam forum Santri Business Forum, di Pesantren Tebuireng (19/5). (foto: Qila)

Tebuireng.online—Alumni Pesantren Tebuireng se Nasional bertemu dan berdiskusi di Santri Business Forum, dalam acara Halal Bihalal dan Temu Alumni Nasional 2023 di gedung Yusuf Hasyim lt.1 Tebuireng, pada Jumat (19/5/2023). Forum santri wirausaha ini dihadiri oleh H. Sholeh (UD. Surabarja), Asto Hartopo (Owner BPW Klin, Covcare), dan Abdul Aziz (Owner Hair Center, Cendol Hitam Pasundan).

Pendiri UD Surabarja, H. Sholeh menjelaskan bahwa dirinya adalah alumni Pesantren Tebuireng angkatan tahun 1991 dan menempuh pendidikan formal di Madrasah Aliyah Syafiiyah. Dalam forum itu, ia mengucapkan rasa syukur karena menjadi alumni Pesantren Tebuireng, menjadi santri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

“Saya alumni Pesantren Tebuireng tahun 1991. Alhamdulillah berkah Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari kami bisa merintis usaha dan mejalankan bisnis, dan dengan  ini pula kami bisa bermanfaat bagi masyarakat juga organisasi dan seluruh Alumni Tebuireng di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, ia menyampaikan pesan pada forum untuk menjadikan usaha atau produk yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi orang lain.

“Jadikan produk kita bermanfaat untuk banyak orang, dan sebelum memasarkan produk, kita harus benar-benar memakainya untuk memastikan keamanan dan kenyamnan sehingga aman untuk dikonsumsi maupun dipakai sehari-hari,” pesannya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam menjalankan usaha itu, H. Sholeh memakai dan mengistikamahkan rumus  4P, yaitu: People, Produk, Place, dan Price untuk keberlangsungan bisnisnya hingga bisa bertahan selama 3 periode ini.

Selain H Sholeh, alumni Pesantren Tebuireng, Asto Hartopo yang merupakan Owner BPW Clean, Cov Care adalah angkatan tahun 2014 dan menempuh pendidikan formal di SMA Wahid Hasyim, kesibukan ia sekarang menjadi wiraswasta enterpreneur di Bandung dengan beberapa usahanya.

“Fokus untuk belajar baik dari pengalaman, organisasi, maupun orang di sekitar. Kuliah sebagai landasan mencari ilmu, untuk menjadi dasar tindakan kita ke depan mau seperti apa, jangan sampai setelah lulus kuliah kita masih dispeed  mahasiswa seharusnya kita sudah bisa lebih dari itu agar bisa melakukan tindakan yang berpengaruh untuk ke depan,” tuturnya.  

Dalam forum yang memiliki tujuan memahamkan santri juga alumni tentang dunia wirausaha itu, Ia berharap semoga santri banyak yang sadar dan mau ambil andil dalam kewirausahaan.

“Jangan cuma sekadar lulus tapi tidak ada akhlak ketika teman-teman santri memiliki bakat di bidang enterpreneur bisa kita arahkan untuk menjalin konekting dengan akses Tebuireng agar bisa membuat kita belajar bersama santri harus berani mengambil jalan bisnis dengan tetap mempertahankan serta menerapkan nilai-nilai Pesantren Tebuireng,” pesannya.

Pewarta: Anisa/Qla